REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Diperkirakan 100 ribu orang Amerika Serikat (AS) meninggal karena overdosis obat dalam satu tahun. Data baru ini menjadi tonggak sejarah yang belum pernah terlihat dan diduga terkait dengan pandemi Covid-19 serta pasokan obat yang lebih berbahaya.
Menurut data baru yang dilaporkan pada Rabu (17/11), kematian overdosis telah meningkat selama lebih dari dua dekade, dipercepat dalam dua tahun terakhir. Jumlahnya melonjak hampir 30 persen pada tahun terakhir.
Presiden AS Joe Biden menyebutnya tonggak tragis. Pejabat pemerintah menekan Kongres untuk mencurahkan miliaran dolar lebih banyak dalam mengatasi masalah tersebut.
"Ini tidak dapat diterima dan memerlukan tanggapan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Direktur Kebijakan Pengendalian Narkoba Nasional AS Rahul Gupta.
Para ahli percaya penyebab utama kematian overdosis adalah meningkatnya prevalensi fentanil mematikan dalam pasokan obat-obatan terlarang dan pandemi Covid-19. Banyak pengguna narkoba terisolasi secara sosial dan tidak dapat memperoleh perawatan atau dukungan lain.
Pakar dari Columbia University Katherine Keyes menyatakan jumlah masalah penyalahgunaan narkoba menghancurkannya. "Ini adalah kematian overdosis yang belum pernah kita lihat di negara ini," katanya.
Overdosis obat sekarang melampaui kematian akibat kecelakaan mobil, senjata api, bahkan flu dan pneumonia. Jumlahnya hampir sama dengan diabetes, penyebab kematian nomor tujuh di negara ini.
Berdasarkan data sertifikat kematian terbaru yang tersedia, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) memperkirakan 100.300 orang AS meninggal karena overdosis obat dari Mei 2020 hingga April 2021. Namun itu bukan hitungan resmi.
Diperlukan waktu berbulan-bulan untuk investigasi kematian yang melibatkan kematian akibat narkoba untuk menjadi final. CDC baru bisa membuat perkiraan berdasarkan 98 ribu laporan yang telah diterima sejauh ini.
CDC sebelumnya melaporkan ada sekitar 93 ribu kematian overdosis pada 2020. Itu adalah jumlah tertinggi yang tercatat dalam satu tahun. Kepala statistik kematian CDC, Robert Anderson, mengatakan penghitungan 2021 kemungkinan akan melampaui 100 ribu.
"Tahun 2021 akan mengerikan," kata pakar kebijakan obat-obatan di University of California, San Francisco, Daniel Ciccarone.