Pendukung riset konsumen Michael Fraser dan Maddison Johnstone menghabiskan lebih dari satu tahun memantau 100 akun Instagram bedah kosmetik dan menemukan bahwa dr Lanzer dan dr Aronov adalah yang paling aktif. Mereka mengatakan, langkah terbaru oleh AHPRA untuk menekan media sosial belum pernah terjadi sebelumnya.
Menurut Fraser dan Johnstone, AHPRA harus memberi tahu dokter lain tentang penggunaan platform media sosial secara bertanggung jawab. Klinik dr Lanzer berhenti menerima pasien baru dalam beberapa hari setelah pengungkapan laporan investigasi media, namun dibuka kembali secara diam-diam untuk bisnis.
Di Sydney, salah satu pasien, seorang wanita berusia 42 tahun ditemukan oleh pasangannya dalam kondisi kritis pada 16 November. Dia dilarikan ke Rumah Sakit St Vincent beberapa jam setelah menjalani prosedur pengencangan perut dan sedot lemak oleh Aronov di Surry Hills Day Hospital.
Juru bicara Rumah Sakit St Vincent, David Faktor, mengatakan bahwa rumah sakit sangat memperhatikan aspek-aspek kunci dari perawatan pasien yang diberikan oleh klinik kosmetik. Dia menyebut, rumah sakit akan melaporkan kekhawatirannya kepada otoritas pemerintahan yang sesuai.
Prosedur pasien, termasuk pengencangan perut dan sedot lima liter lemak, menghabiskan biaya 30 ribu dolar AS (sekitar Rp 430 juta). Perawatannya di rumah sakit umum selama 11 hari menghabiskan biaya rumah sakit setidaknya 50 ribu dolar AS (sekitar Rp 716 juta).
"Ajaib dia bisa bertahan hidup," kata pakar medis Prof Mark Ashton ketika diperlihatkan kondisi vital pasien saat dibawa ke rumah sakit.