REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman Angela Merkel membuat salah satu permohonan terakhirnya sebelum meninggalkan jabatannya minggu depan. Dia meminta agar warga Jerman melakukan vaksinasi Covid-19, Sabtu (4/12).
"Setiap dari mereka meninggalkan keluarga atau teman, tertegun, tak bisa berkata-kata, dan tak berdaya. Ini sangat pahit karena bisa dihindari. Dengan vaksin yang efektif dan aman, kami memiliki kuncinya di tangan kami," kata Merkel dalam pesan videonya.
Markel memperbarui permohonan kepada warga Jerman untuk menganggap serius virus itu. Dia menambahkan bahwa varian omicron baru tampaknya lebih menular daripada yang sebelumnya.
"Dapatkan vaksinasi, tidak peduli apakah itu vaksinasi pertama atau booster. Setiap vaksinasi membantu," kata Merkel.
Merkel memberikan pesan video mingguan terakhirnya tentang vaksinasi. Permintaan itu dua hari setelah para pemimpin federal dan negara bagian memutuskan serangkaian tindakan yang dimaksudkan untuk memutus gelombang infeksi virus korona.
Langkah-langkah tersebut termasuk mengecualikan orang-orang yang tidak divaksinasi di seluruh negeri dari toko-toko yang tidak penting, restoran, dan tempat-tempat olahraga serta budaya. Dalam langkah jangka panjang, parlemen akan mempertimbangkan mandat vaksin umum.
Merkel diperkirakan akan meninggalkan kantor pada Rabu (8/12) dan digantikan oleh Olaf Scholz dari Partai Sosial Demokrat kiri-moderat yang saat ini menjadi wakil kanselir. Scholz mengatakan pada Sabtu bahwa tugas pertama paling penting pemerintahnya adalah memerangi pandemi corona dengan semua kekuatan yang dimiliki.
"Akan ada situasi yang berbeda sekarang jika hanya beberapa warga yang juga membuat keputusan untuk mendapatkan vaksinasi," katanya di sebuah konvensi Sosial Demokrat.
"Kita harus kembali melakukan upaya baru, menggerakkan kampanye baru untuk mendapatkan lebih banyak suntikan," kata Scholz.
Sekitar 68,9 persen orang Jerman telah divaksinasi penuh terhadap virus corona. Jumlah ini jauh dari tujuan pemerintah untuk tingkat vaksinasi minimum 75 persen. Jumlah penduduk yang tidak divaksinasi telah disalahkan sebagai faktor kunci dalam lonjakan kasus virus baru dalam beberapa pekan terakhir. Angka resmi menunjukkan bahwa tingkat infeksi sekarang mungkin stabil, tetapi pada tingkat yang terlalu tinggi.
Pusat pengendalian penyakit nasional melaporkan 64.510 kasus baru setiap hari dan tingkat infeksi 7 hari dari 442,7 kasus baru per 100.000 penduduk pada Sabtu. Sebanyak 378 kematian lainnya dalam 24 jam menjadikan total Jerman dalam pandemi menjadi 102.946.