Rabu 08 Dec 2021 22:38 WIB

Olaf Scholz Resmi Gantikan Merkel, Ini Susunan Kabinet Pentingnya

Olaf Scholz akan memimpin 17 anggota kabinet.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Kanselir Jerman terpilih yang baru Olaf Scholz dilantik oleh Presiden parlemen Baerbel Bas di Bundestag Parlemen Jerman di Berlin, Rabu, 8 Desember 2021.
Foto:

Christian Lindner

Pemimpin partai pro bisnis Free Democrats akan menjabat sebagai menteri keuangan. Lindener mendominasi partainya. Ia membawa Free Democrats ke parlemen setelah empat tahun absen. Lindner membawa partainya ke pemerintahan dengan bergabung dengan pemerintahan Merkel yang terakhir.

Annalena Baerbock

Ketua Partai Hijau lainnya, Annalena Baerbock menjadi menteri luar negeri perempuan pertama Jerman. Ia calon kanselir dari partainya. Kampanye tidak berhasil bangkit dari kesalahan di awal kampanye tapi berhasil membawa Partai Hijau ke tingkat yang belum pernah dicapai partai itu sebelumnya.

Baerbock yang berusia 40 tahun belajar ilmu politik dan hukum internasional di Hamburg dan London. Ia menyerukan 'dialog dan sikap tegas' pada China dan Rusia. Baerbock salah satu politisi yang vokal menentang proyek pipa gas Nord Stream 2 yang dibangun untuk membawa lebih banyak gas dari Rusia ke Jerman.

Nancy Faeser

Ketua Partai Social Democrats ini merupakan perempuan pertama yang memimpin Kementerian Dalam Negeri Jerman. Ia akan mengawasi kepolisian federal dan badan intelijen dalam negeri. Faeser yang berusia 51 tahun menghabiskan 12 tahun sebagai juru bicara partainya di Hesse. Ia mengatakan akan memerangi ancaman dari ekstrimis sayap kanan.

Karl Lauterbach

Epidemiolog yang mengerti media ini menjabat sebagai menteri kesehatan. Anggota parlemen dari Social Democrats tersebut menjadi salah satu suara paling vokal mengenai peraturan pembatasan sosial Covid-19. Ia juga kerap menjadi pengamat di televisi.

Lauterbach pernah belajar di Amerika Serikat termasuk di Harvard School of Public Health yang bergengsi. Ia direktur Institute of Health Economics and Clinical Epidemiology di University of Cologne Medical School. n Lintar Satria/AP

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement