REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Penasihat khusus Libya untuk Sekjen PBB pada Kamis berjanji membantu mewujudkan perdamaian dan stabilitas di negara itu.
"Saya sangat senang bisa kembali ke negara tercinta ini dan saya berharap dapat berkontribusi untuk membantu Libya mengonsolidasikan cara-cara stabilitas, konsolidasi perdamaian, dan kemajuan menuju masa depan yang cerah," kata Stephanie Williams lewat media sosial Twitter.
Dia juga berterima kasih kepada Sekjen PBB Antonio Guterres "atas kepercayaan yang dia berikan" kepadanya sebagai penasihat khususnya di Libya. Sebelum penugasannya ke pos tersebut, diplomat AS itu menjabat sebagai penjabat utusan khusus PBB untuk Libya.
Diplomat Slovakia Jan Kubis, utusan khusus PBB sebelumnya untuk Libya, mengundurkan diri dari jabatannya pada November lalu. Libya telah dilanda perang saudara sejak penggulingan penguasa Muammar Khaddafi pada 2011.
Pemilihan presiden dan parlemen Libya ditetapkan pada 24 Desember mendatang di bawah perjanjian yang disponsori PBB pada November 2020. Rakyat Libya berharap bahwa pemilu mendatang akan mengakhiri konflik bersenjata yang telah melanda negara kaya minyak itu selama bertahun-tahun