REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN - Pesatnya pertumbuhan varian Omicron dari virus korona mengancam akan melumpuhkan rumah sakit yang sudah kewalahan di Jerman, ungkap serikat rumah sakit pada Senin.
Ketua Federasi Rumah Sakit Jerman Gerald Gass mengatakan rumah sakit sudah tegang karena gelombang keempat pandemi Covid-19, dan akan menghadapi lonjakan jika varian Omicron memacu gelombang kelima yang lebih agresif dalam beberapa minggu mendatang.
“Studi menunjukkan bahwa varian omicron lebih menular daripada varian delta dan perlindungan vaksin lebih rendah tanpa suntikan booster,” kata Gass kepada harian Rheinischen Post.
"Jika perkiraan itu benar, dalam skenario terburuk, kita akan menghadapi sejumlah besar pasien yang sakit parah," ujar dia.
Ada 4.621 pasien virus korona yang kritis di unit perawatan intensif di seluruh negeri pada Minggu, dan 2.634 di antaranya menggunakan ventilator, menurut asosiasi DIVI untuk pengobatan darurat.
Gelombang keempat Jerman telah stabil selama seminggu terakhir, dengan kasus harian turun menjadi rata-rata hampir 40.000, setelah pemerintah memberlakukan pembatasan yang lebih ketat. Tetapi pihak berwenang kali ini khawatir dengan penyebaran cepat varian Omicron di Eropa dan negara-negara tetangga.
Jerman pada Senin juga mengatakan Inggris sebagai "area yang menjadi perhatian" dan memperketat aturan untuk wisatawan yang datang dari negara ini. Hanya warga negara Jerman dan penduduk dengan tes PCR negatif yang akan diizinkan memasuki negara itu dari Inggris, sesuai dengan aturan baru.
Mereka harus menjalani karantina dua minggu setelah tiba di Jerman, terlepas dari status vaksinasi mereka. Negara tetangga Prancis dan Denmark diklasifikasikan sebagai "daerah berisiko tinggi". Wisatawan dari negara-negara ini perlu mengikuti karantina selama sepuluh hari jika mereka tidak dapat menyerahkan bukti vaksinasi atau pemulihan. Masa karantina dapat berakhir setelah paling cepat lima hari setelah memperoleh hasil negatif dalam tes Covid-19.