Lebih cepat menular
Omicron telah terdeteksi setidaknya di 89 negara kurang dari sebulan sejak pertama kali ditemukan pada akhir November di Afrika Selatan.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (20/12) mengungkapkan bahwa varian omicron lebih cepat menular daripada varian delta dan dapat menginfeksi penerima vaksin atau penyintas Covid-19.
"Ada bukti konsisten bahwa omicron secara signifikan menyebar lebih cepat ketimbang varian delta dan kemungkinan orang-orang yang sudah divaksin atau penyintas Covid-19 dapat terinfeksi atau kembali terinfeksi," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat konferensi pers di Jenewa.
Kepala ilmuan WHO Soumya Swaminathan mengatakan bahwa varian omicron berhasil lolos dari beberapa respons imun. Itu artinya bahwa program vaksinasi booster yang sedang berlangsung di banyak negara harus menargetkan orang-orang dengan sistem imun yang lemah.
Omicron tampaknya lebih lincah menghindari antibodi yang dihasilkan dari sejumlah vaksin Covid-19. Meski begitu, ada bentuk imun lain yang mungkin mencegah infeksi dan penyakit, menurut pejabat WHO.
"Kami tidak percaya bahwa semua vaksin akan menjadi tidak efektif sama sekali," kata Swaminathan.
Pakar WHO Abdi Mahamud menjelaskan, antibodi netralisasi memang menurun. Akan tetapi, hampir semua data menunjukkan bahwa T-sel masih utuh dan itulah yang paling penting.
"Selagi pertahanan antibodi dirusak dari beberapa penjuru, ada harapan bahwa sel T, yang menjadi pilar kedua dalam respons imun, mampu mencegah penyakit parah dengan menyerang sel manusia yang terinfeksi," tuturnya.