REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman akan meningkatkan upaya untuk mengevakuasi lebih dari 15 ribu mantan karyawan lokal, staf LSM, dan aktivis hak asasi manusia dari Afghanistan. Hal ini diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada Kamis (23/12) waktu setempat.
"Sebagai menteri luar negeri Republik Federal Jerman, saya ingin menggarisbawahi bahwa mereka tidak dilupakan. Kami bekerja keras untuk menyelamatkan semua orang," kata Baerbock dalam konferensi pers di Berlin dikutip laman Anadolu Agency, Jumat (24/12).
Dia mengatakan pemerintah baru Jerman akan mengurangi hambatan birokrasi, menyederhanakan prosedur visa, dan mengintensifkan pembicaraan dengan negara-negara tetangga untuk memfasilitasi evakuasi mantan karyawan lokal, anggota keluarga mereka, dan orang-orang yang berisiko tinggi mengalami penganiayaan.
Baerbock juga menjanjikan 600 juta euro (678,8 juta dolar AS) dalam bantuan kemanusiaan ke Afghanistan. Dia juga menggarisbawahi bahwa bantuan itu tidak akan mengalir melalui Taliban, tetapi melalui organisasi-organisasi PBB yang bekerja di negara itu. Jerman masih mengesampingkan pemberian pengakuan diplomatik kepada pemerintah Taliban.