Sabtu 25 Dec 2021 07:46 WIB

Korban Banjir Jerman Dapat Rumah Sementara dari Bantuan Warga

Pemerintah telah menyiapkan dana pemulihan 30 miliar euro untuk membantu Jerman barat

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
 Puing-puing terlihat di daerah yang terkena banjir akibat hujan deras di Schuld, Jerman, 20 Juli 2021.
Foto: REUTERS/Thilo Schmuelgen
Puing-puing terlihat di daerah yang terkena banjir akibat hujan deras di Schuld, Jerman, 20 Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Franziska Hilberath merupakan korban banjir bandang lembah Ahr Jerman barat beberapa bulan lalu. Dia mendapatkan ganti sebuah rumah kecil secara gratis berasal dari sumbangan antar warga Jerman.

Hilberath dan pasangannya telah tidur di rumah teman dan kerabatnya sejak banjir paling mematikan di Jerman dalam enam dekade pada Juli. Peristiwa ini menewaskan lebih dari 180 orang dan menghancurkan banyak rumah, jalan, jalur kereta api, dan jembatan.

Baca Juga

Mereka berada dalam daftar tunggu untuk rumah-rumah kecil untuk tinggal sementara dalam proses memperbaiki rumah tua setengah kayu yang hancur akibat banjir. Hanya saja, program ini tidak terlalu diharapkan karena diperkirakan baru akan terlaksana paling cepat Februari.

Pemberian rumah kecil sementara pada akhir Desember menjadi kabar gembira bagi mereka. Keluarga ini menerima panggilan telepon pekan lalu yang mengatakan bahwa mereka sudah bisa pindah.

"Kami sebenarnya sekarang dalam waktu singkat masih mendapatkan sebatang pohon dan mulai mendekorasinya sesuatu yang telah kami singkirkan untuk tahun ini," kata Hilberath.

Pemerintah telah menyiapkan dana pemulihan 30 miliar euro untuk membantu Jerman barat dan selatan membangun kembali setelah banjir. Namun inisiatif warga juga telah mengumpulkan jutaan euro.

Beberapa dana sumbangan warga ini di antaranya sekarang akan mendanai pembangunan rumah-rumah kecil. Program ini karena suhu dingin mulai meningkat dan banyak bangunan yang terkena banjir tetap tanpa pemanas atau listrik.

Sejauh ini, 25 rumah mungil berukuran sekitar 30 meter persegi masing-masing telah diserahkan kepada korban banjir seperti Hilberath di kota Grafschaft. Setiap rumah memiliki kamar mandi, kamar tidur, dan dapur terbuka, serta dilengkapi dengan seprai, ketel, dan pembuat kopi.

"Mereka siap untuk pindah, jadi orang tidak perlu lagi mengatur sesuatu yang besar, tetapi bisa langsung masuk dan, bisa dikatakan, memproses di sini apa yang mereka alami," kata juru bicara Grafschaft Thomas Hergarten.

Hilberath mengatakan rumah mungilnya tidak cukup besar untuk pohon Natal, tetapi dia masih berterima kasih kepada orang-orang yang telah membantu memasangkan atap di atas kepalanya. "Kami senang bisa tiba di sini, senang memiliki privasi lagi dan tidak menghabiskan malam di sofa atau airbed seseorang," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement