Rabu 05 Jan 2022 20:30 WIB

Sederet Tokoh Muslim Wanita di India Dilelang Lewat Aplikasi Bulli Bai

Bulli Bai menampilkan foto tokoh muslim di India dengan narasi yang melecehkan

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Pengantin wanita muslim mengenakan pakaian pengantin tradisional pada acara nikah massal di Mumbai India, Sabtu (14/2). Bulli Bai menampilkan foto tokoh muslim di India dengan narasi yang melecehkan. Ilustrasi.
Foto:

"Ada satu demi satu upaya untuk mengecilkan kita. Pemerintah senang dengan ini. Ini menyetujui penghinaan terhadap wanita muslim. Mereka telah membungkam semua orang dan tidak ada yang tersisa untuk memprotes lagi. Inilah hidup kami sekarang," kata Hussain.

Foto jurnalis Arfa Khanum Sherwani yang berbasis di New Delhi juga diunggah di aplikasi tersebut. Seorang rekan jurnalis memberitahu dia tentang hal itu dan mengirim tautan tetapi dia tidak dapat mengkliknya.

"Saya seorang jurnalis. Saya menulis tentang lelang sebelumnya pada Juli. Namun saya tidak bisa mengumpulkan keberanian untuk melihatnya. Saya memiliki pekerjaan yang harus dilakukan dan saya tidak ingin diganggu secara mental," kata Sherwani.

Sherwani bingung bagaimana dia, sebagai jurnalis, harus menangani berita itu. "Anda diajari untuk objektif, tetapi apa yang Anda lakukan ketika Anda sendiri menjadi cerita yang dilaporkan?" dia bertanya.

Fakta bahwa hampir semua wanita blak-blakan, katanya, menunjukkan bahwa para pelaku ingin menghukum mereka karena melampiaskan kemarahan mereka atas pelelangan Juli lalu. "Ini adalah taktik untuk melemahkan yang lebih kuat di antara kita," katanya.

Tumbuhnya Intoleransi

Skandal ini terjadi hanya beberapa hari setelah serangan lain terhadap 170 juta muslim India dan minoritas Kristen. Dua pekan lalu, para pemimpin spiritual Hindu di sebuah pertemuan di Haridwar menyerukan 'genosida' terhadap muslim. Seruan ini diikuti oleh aksi warga Hindu yang mengganggu muslim di Gurgaon yang mencoba berdoa di tempat terbuka di ruang yang secara resmi diperuntukkan untuk tujuan ini.

Perayaan Natal juga dilaporkan ada yang diganggu oleh kelompok ekstremis Hindu serupa. Satu gereja dirusak dan patung Yesus dihancurkan. Para pembicara Haridwar didakwa dengan ujaran kebencian hanya beberapa hari kemudian.

Pada Senin (3/1), Wakil Presiden India Venkaiah Nadu mengkritik pidato kebencian secara umum tapi tidak seorang pemimpin pun dari Partai Bharatiya Janata yang berkuasa mengucapkan sepatah kata pun tentang seruan untuk pembersihan etnis. Analis mengatakan ini telah memberdayakan mereka yang melecehkan perempuan dan minoritas secara online.

Sebuah editorial di surat kabar The Indian Express menyebut penghinaan yang dilakukan secara koreografi terhadap wanita muslim menjadi cenderung dan fantasi kekerasan komunal terburuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement