Ahad 09 Jan 2022 13:50 WIB

Pegiat Antivaksin Gelar Demo di Prancis, Jerman, Austria, dan Italia

Pendemo menentang rencana pemerintah membatasi hak-hak orang yang tidak divaksinasi.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Pegiat Antivaksin Gelar Demo di Prancis, Jerman, Austria, dan Italia. Seorang pendemo memegang tanda bertuliskan Kebebasan ketika orang-orang menghadiri demonstrasi memprotes RUU yang akan mengubah izin kesehatan infeksi Covid-19 di Paris, Prancis, 8 Januari 2022. Para pengunjuk rasa anti vaksin telah turun ke jalan-jalan di seluruh Eropa Barat sebagai protes terhadap persyaratan vaksin Covid-19 di negaranya.
Foto:

Di antara demonstrasi yang lebih besar, sekitar 6.000 demonstran turun ke jalan di Toulon, sementara di Montpellier polisi menggunakan gas air mata selama bentrokan dengan pengunjuk rasa. Lebih dari 40 rib orang juga memprotes di ibu kota Austria, Wina, di mana vaksinasi terhadap Covid-19 akan menjadi wajib mulai bulan depan. Polisi mengatakan demonstrasi itu damai.

Di Jerman, para pengunjuk rasa berunjuk rasa di beberapa kota pada hari Sabtu, dengan acara terbesar diadakan di Hamburg, di mana sekitar 16 ribu orang hadir, menurut polisi. Protes diadakan di bawah spanduk “Cukup! Lepaskan anak-anak kita.”

Jerman yang sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan mandat vaksin umum, mulai menawarkan suntikan Covid-19 kepada anak-anak antara usia lima dan 11 bulan lalu. Seorang pengunjuk rasa mengenakan Bintang Daud dengan tulisan "tidak divaksinasi," menurut tweet polisi. Petugas menambahkan bahwa mereka sedang menyelidiki hasutan.

Di Berlin, satu demonstrasi virus corona berbentuk konvoi mobil dan sepeda. Polisi menghitung lebih dari 100 kendaraan, 70 sepeda dan sekitar 200 orang secara keseluruhan.

Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach mengatakan argumen yang dibuat oleh penentang vaksinasi dan penyangkal virus corona telah kehilangan semua ukuran dan fokus. "Sebuah kelompok kecil bersedia menghapus semua pengetahuan ilmiah dari meja dan secara sukarela memasuki gelembung kebenaran palsu," katanya dalam komentar kepada surat kabar Welt am Sonntag.

Protes juga terjadi di Italia, dengan ratusan orang di kota Turin memprotes aturan yang mewajibkan vaksin bagi siapa pun yang berusia di atas 50 tahun. Undang-undang yang lebih keras juga mulai berlaku untuk orang lain - mulai Senin, mereka yang tidak divaksinasi tidak dapat lagi menggunakan transportasi umum atau mengunjungi restoran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement