REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Pasukan Israel menembak mati dua rekannya sendiri yang mereka kira warga Palestina di dekat pangkalan militer di Tepi Barat. Demikian dilaporkan militer Israel pada Kamis (13/1/2022).
Seorang juru bicara menyebutkan dua perwira dari unit komando itu tewas usai tembakan peringatan yang diarahkan ke arah sosok mencurigakan di Lembah Yordan setelah mengikuti latihan pada Rabu malam.
"Seorang tentara di unit tersebut mengira bahwa mereka adalah warga Palestina yang hendak menyerang dan akibat tembakannya itu, dua perwira tewas," kata juru bicara kepada stasiun radio Kan.
Belum disebutkan identitas tentara Israel yang tewas tersebut. Israel menduduki Tepi Barat pada perang 1967. Warga Palestina berupaya mendirikan sebuah negara di wilayah tersebut dan di Jalur Gaza, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Sebelumnya, seorang warga lansia Palestina tewas dalam operasi penggerebekan dan penangkapan militer Israel di Desa Jiljilya, Ramallah, Rabu (12/1/2022) dini hari waktu setempat. Kejadian demikian kerap terjadi dan telah lama diprotes Otoritas Palestina.
Warga Palestina yang menjadi korban bernama Omar Abdulmajeed Asaad (80 tahun). Pada Rabu, sekitar pukul 02:30 din hari, dia dicegat tentara Israel saat dalam perjalanan pulang. Militer Israel tengah menggelar operasi penggerebekan dan penangkapan di daerah tersebut.
Menurut seorang keponakannya, Asaad sempat diborgol dan ditutup matanya. Tentara Israel kemudian menyeretnya di tanah. “Ketika mereka (tentara Israel) melihat dia (Asaad) meninggal, mereka pergi,” ucapnya, dikutip laman Aljazirah.
Menurut keluarganya, Asaad mengalami masalah pernapasan dan meninggal akibat serangan jantung di lokasi kejadian. Kepala Kompleks Medis Palestina di Ramallah, Ahmad Bitawi, mengungkapkan, Asaad tiba di tempatnya dalam keadaan meninggal sekitar pukul 05:30 pagi.
Bitawi mengatakan, saat ini dokter sedang melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap tubuh Asaad. Kasusnya sekarang berada di bidang kesehatan forensik dan penuntutan umum.