REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pencegahan dan pengendalian Covid-19 di kawasan tertutup Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 atau Winter Olympic berjalan dengan baik sehingga akan ada peningkatan jumlah penonton sesuai dengan permintaan.
Omicron terus menyebar secara global namun sistem tertutup yang diterapkan Beijing 2022 membuat para atlet lebih aman dalam berlaga, demikian Kepala Pakar Medis Olimpiade Beijing 2022 Brian McCloskey dikutip media China, Kamis (10/2/2022).
"Situasi di dalam kawasan tertutup aman dan tidak ada gejala penularan virus, sesuai dengan ekspektasi kami," katanya.
Deputi Direktur Pencegahan dan Pengedalian Covid-19 Olimpiade Beijing 2022 Huang Chun mengatakan bahwa semua penonton tetap berada di lingkar luar kawasan tertutup. Kesehatan mereka juga terus dipantau dan wajib tes PCR sebelum mendatangi arena pertandingan.
"Para penonton punya akses ke stadion melalui pintu keluar-masuk terpisah," ujarnya.
Setiap kembali ke rumahnya, mereka juga harus memantau kondisi kesehatannya dengan melakukan dua kali tes PCR untuk menjamin mereka tidak membawa virus setelah menonton pertandingan demi terjaganya kesehatan masyarakat sekitar. Pemantauan kesehatan, lanjut Huang, tidak sama dengan karantina dan mereka tetap bisa bekerja seperti biasa.
Pada 17 Januari panitia Beijing 2022 telah memutuskan penangguhan penjualan tiket untuk publik demi terjaminnya keselamatan dan kesehatan para pihak yang terlibat ajang multicabang olahraga musim dingin empat tahunan itu. Seleksi penonton secara ketat juga diberlakukan, mengingat Beijing juga diterpa kasus Omicron pada tiga pekan sebelum upacara pembukaan Winter Olympic tersebut.
"Para penonton tidak sama dalam satu kelompok, tapi dipilih berdasarkan ketertarikan pada salah satu cabang olahraga," kata Huang.
Melihat situasi dalam kawasan tertutup yang relatif stabil, maka ada kemungkinan jumlah penonton ditambah.