Sabtu 12 Feb 2022 14:00 WIB

Daftar Negara Barat yang Mendesak Warganya Segera Tinggalkan Ukraina

Rusia menuding AS Dkk sengaja membuat kepanikan untuk kepentingannya.

Negara Ukraina.
Foto: AP/Evgeniy Maloletka
Negara Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat serta negara-negara Barat dan sekutunya meminta warga negara mereka segera meninggalkan Ukraina untuk menghindari kemungkinan serangan oleh Rusia. Pemerintah Rusia, sementara itu, menuduh negara-negara Barat menyebarkan kebohongan untuk menutupi aksi agresif mereka sendiri.

Australia dan Selandia Baru menambah daftar negara yang meminta warga negaranya segera pergi meninggalkan Ukraina. Sebelumnya, seruan serupa telah dikeluarkan oleh Inggris, Jepang, Latvia, Norwegia, dan Belanda kepada warga negara mereka. Israel mengatakan sedang mengevakuasi keluarga para anggota staf kedutaannya di sana.

Baca Juga

AS dan Eropa meningkatkan peringatan bahwa kemungkinan serangan dari Rusia sudah ada di depan mata. Rusia sendiri selama ini membantah punya rencana untuk menyerbu Ukraina, kendati telah mengerahkan lebih dari 100 ribu tentara di daerah perbatasan dengan Ukraina.

Para pejabat AS mengatakan, Rusia kemungkinan akan melakukan penyerangan sebelum Olimpiade Musim Dingin di China berakhir pada 20 Februari. Menurut mereka, Rusia juga bisa jadi akan menduduki ibu kota Ukraina, Kiev, dan kota-kota lainnya.

Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan mengatakan, warga negara Amerika tidak bisa mengharapkan militer membantu evakuasi jika mereka masih berada di Ukraina. Sullivan mendesak warga negara AS segera meninggalkan Ukraina dalam waktu 48 jam.

"Kami terus melihat ada tanda-tanda peningkatan pergerakan Rusia, termasuk pasukan baru yang tiba di perbatasan dengan Ukraina," kata Sullivan kepada para wartawan. "Invasi bisa terjadi kapan pun," ujarnya.

Setelah Sullivan berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, Wakil Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dmitry Polyanskiy mengeluarkan pernyataan balasan. "Pasukan kami tetap berada di wilayah kami dan saya bertanya-tanya, jangan-jangan AS sendiri akan menyerbu Ukraina, ada yang akan melakukannya, setelah kepanikan seperti itu dimunculkan," kata dia.

Berbicara kepada Reuters, empat pejabat AS mengatakan, negaranya akan mengirimkan 3.000 tentara lagi ke Polandia dalam beberapa hari mendatang untuk mendukung sekutu-sekutunya di NATO. Jumlah tersebut akan menambah keberadaan 8.500 prajurit AS yang sudah disiagakan untuk dikerahkan ke Eropa jika diperlukan.

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement