REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketegangan di Ukraina masih bergulir hingga kini. Perundingan antara Rusia, Barat, dan Ukraina belum menemukan titik terang yang jelas hingga adanya penambahan personel pasukan militer di berbagai wilayah di Eropa.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk Ukraina Ghafur Akbar Dharmaputra mengatakan, situasi di Ukraina masih dalam kondisi normal. Belum ada penjagaan ketat di ibu kota dan sekitarnya.
"Sampai dengan semalam saya masih menyaksikan kehidupan penduduk Kiev berjalan normal. Tidak ada penjagaan," ujar Ghafur kepada Republika.co.id, Selasa (15/2/2022).
"Toko, mal, restoran masih buka dan ramai, dan jalan masih macet," ujarnya menambahkan.
Kendati demikian pihak Kedutaan Besar (KBRI) di Kiev memiliki rencana kontingensi bilamana terjadi hal yang tidak diinginkan seperti invasi Rusia ke Ukraina. Sebagaimana Peraturan Menlu nomor 5 tahun 2018 tentang perlindungan WNI, seluruh pihak KBRI di seluruh dunia memiliki rencana kontingensi.
"Rencana kontingensi sudah ada termasuk evakuasi, dan pelaksanaannya akan berkoordinasi dengan pusat antara lain Kemenlu dan instansi terkait," kata Ghafur.
Rencana kontingensi tersebut, kata dia, dilakukan jika situasi dan kondisi di Ukraina telah mengancam keselamatan WNI di Ukraina. Oleh sebab itu, ia, pihak KBRI, dan Kemenlu RI terus memperhatikan dengan seksama perkembangan dan kondisi di lapangan.
Pihaknya pun selalu menjalin komunikasi dengan para WNI yang berada di Ukraina. "Kami terus menjalin komunikasi dengan WNI melalui WhatsApp group, mereka sehat, aman dan tenang, alhamdulilah," katanya.
Ghafur mencatat jumlah WNI yang menetap di Ukraina sejumlah 138 WNI. Sedangkan tujuh WNI lainnya berstatus turis maupun pengusaha yang memiliki jadwal untuk kembali ke Tanah Air.
Pihak KBRI Kiev juga mengimbau agar WNI di Ukraina tidak panik oleh karena adanya ketegangan RUsia-Ukraina ini. Di sisi lain seperti diketahui, pemerintah setempat tengah berupaya melakukan diplomasi dengan pihak-pihak bertikai.