REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT -- Kementerian Informasi Kuwait mengatakan Emir mengeluarkan dekrit menerima pengunduran diri menteri dalam negeri dan pertahanan. Dua menteri itu merupakan anggota keluarga Al-Sabah yang berkuasa.
Berdasarkan dekritnya, Emir menunjuk Menteri Luar Negeri Sheikh Ahmad Nasser Al-Mohammad Al-Sabah sebagai pelaksana tugas menteri pertahanan menggantikan Sheikh Hamad Jaber al-Sabah. Sementera Menteri Perminyakan Mohammad Al-Fares sebagai menteri dalam negeri menggantikan Sheikh Ahmad Mansour al-Sabah.
Anggota parlemen oposisi Kuwait mengajukan mosi tidak percaya pada sejumlah menteri baru-baru ini. Termasuk menteri luar negeri yang selamat dari pemungutan suara pada Rabu (16/2/2022) kemarin.
Pemerintah saat ini yang merupakan pemerintah ketiga pada tahun 2021 dan ditunjuk pada bulan Desember lalu berusaha menyelesaikan kebuntuan dengan parlemen terpilih. Kebuntuan ini menghambat upaya reformasi fiskal.
Kuwait yang merupakan anggota negara penghasil minyak atau OPEC melarang partai politik. Tapi mengizinkan legislatif memiliki pengaruh yang lebih banyak dibanding negara-negara Teluk lain termasuk wewenang untuk meloloskan dan tidak meloloskan undang-undang, menginterogasi menteri dan mengajukan mosi tidak percaya pada pejabat tinggi pemerintah.