Sabtu 19 Feb 2022 19:09 WIB

Lithuania Minta AS Bantu Pengamanan di Baltik

Lithuania takut Eropa berada di ambang perang menyusul konflik Rusia-Ukraina.

Presiden Lithuania Gitanas Nauseda meminta agar keamanan negara-negara Baltik diperkuat oleh pasukan Amerika Serikat saat kawasan tersebut khawatir dengan penempatan pasukan Rusia di dekat Ukraina.
Foto: AP/Kenzo Tribouillard/Pool AFP
Presiden Lithuania Gitanas Nauseda meminta agar keamanan negara-negara Baltik diperkuat oleh pasukan Amerika Serikat saat kawasan tersebut khawatir dengan penempatan pasukan Rusia di dekat Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, VILNUS -- Presiden Lithuania Gitanas Nauseda meminta agar keamanan negara-negara Baltik diperkuat oleh pasukan Amerika Serikat saat kawasan tersebut khawatir dengan penempatan pasukan Rusia di dekat Ukraina."Penguatan militer Rusia di perbatasan NATO timur mengubah situasi keamanan," kata presiden melalui pernyataan usai bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin di ibu kota Lithuania, Vilnius, Sabtu (19/2/2022).

"Penting sekali untuk memperkuat keamanan kawasan (negara-negara Baltik) dengan penambahan pasukan AS dan mempercepat kerja sama dalam pengadaan militer," katanya melanjutkan.

Baca Juga

Nauseda sebelumnya mengatakan bahwa Lithuania takut Eropa berada di ambang perang. Austin salut pada Lithuania karena melawan tekanan dari Rusia, yang memperkuat militer termasuk dengan mengirim pasukan ke Belarus --negara tetangga Lithuania-- untuk latihan gabungan.

Presiden AS Joe Biden pada Jumat (18/2/2022) mengatakan dirinya yakin Presiden Vladimir Putin telah memutuskan untuk menyerang Ukraina. Moskow menepis tudingan bahwa mereka berniat menyerbu negara tetangganya itu. 

Sementara itu, Austin juga memperhatikan tekanan China terhadap Vilnius. China membatasi perdagangan dengan negara Baltik itu sebagai hukuman lantaran mengakui Taiwan.

"Saya tahu bahwa kunjungan saya bertepatan dengan saat Lithuania mendapat tekanan dari segala penjuru," kata Austin kepada Presiden Nauseda.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement