Ahad 20 Feb 2022 14:53 WIB

Australia Sambut Kembali Wisatawan Internasional

Australia selama dua tahun menutup perbatasan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Australia akan menyambut wisatawan internasional pada Senin (21/2/2022).
Foto: EPA-EFE/LUKAS COCH AUSTRALIA AND NEW ZEALAND
Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Australia akan menyambut wisatawan internasional pada Senin (21/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Australia akan menyambut wisatawan internasional pada Senin (21/2/2022). Pembukaan ini dilakukan setelah negara itu hampir dua tahun menutup perbatasannya. 

"Penantian sudah berakhir," kata Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan pada pengarahan di Bandara Internasional Melbourne pada Ahad (20/2/2022).

 

 

Australia telah dibuka kembali secara bertahap sejak November. Awalnya, Australia mengizinkan warga Australia untuk bepergian masuk dan keluar. Selanjutnya, menerima mahasiswa internasional dan beberapa pekerja. Mulai Senin, pengunjung rekreasi dan lebih banyak pengunjung bisnis dapat masuk.

 

"Pembukaan kembali memperkuat kepercayaan Australia sebagai ekonomi terbuka dan akan memungkinkan perusahaan dengan kepentingan internasional untuk lebih mudah melakukan bisnis," kata kepala perbankan komersial HSBC di Australia Steve Hughes. 

 

"Kami berharap bahwa perusahaan menengah yang telah mencapai batas pertumbuhan domestik mereka akan memiliki kepercayaan baru untuk mempertimbangkan ekspansi offshore," ujarnya. 

 

Turis yang divaksinasi penuh tidak perlu dikarantina. Hanya saja mereka yang tidak mendapat dosis ganda akan memerlukan pengecualian perjalanan untuk memasuki negara itu dan akan tunduk pada persyaratan karantina negara bagian dan teritori.

 

Pembukaan Australia untuk turis asing adalah contoh paling jelas dari pergeseran pemerintah dari pendekatan ketat nol-Covid menjadi hidup berdampingan dengan virus. Negara ini pun melakukan vaksinasi secara luas masyarakat untuk meminimalkan kematian dan penyakit parah.

 

Sebagian besar dari 2,7 juta infeksi virus corona di negara itu telah terjadi sejak varian Omicron muncul pada akhir November. Namun negara ini menjadi salah satu tingkat vaksinasi tertinggi di dunia dengan lebih dari 94 persen orang berusia 16 tahun ke atas menerima dosis ganda.  

 

Pada Ahad, negara itu mencatat lebih dari 16.600 kasus virus corona, sebelum semua wilayah melaporkan. Setidaknya 33 kematian, terutama di tiga negara bagian terpadat di New South Wales, Victoria, dan Queensland. Sedangkan jumlah total kematian sekitar 5.000 jiwa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement