REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Dalam menghadapi langkah Rusia yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Ukraina, negara itu harus diterima dalam aliansi NATO, kata duta besar Ukraina untuk Turki pada awal pekan ini.
"Jawaban terbesar untuk (agresi Rusia terhadap Ukraina) adalah memastikan keamanan benua Eropa dan menerima Ukraina ke dalam NATO," kata Vasyl Bodnar dalam konferensi pers di kediaman kedutaan.
Ketika ditanya apakah perang penuh bisa pecah, dia mengatakan informasi yang dia miliki menunjukkan bahwa Rusia tidak memiliki kemampuan, tetapi siap untuk operasi lokal dan provokasi di wilayah tertentu.
"Kami siap untuk skenario terburuk," ungkap dia.
Mengacu pada pengakuan Rusia atas wilayah yang dikuasai separatis di Ukraina timur dan penempatan pasukan di sana, Bodnar menyebut tindakan ini sebagai pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Ukraina dan hukum internasional.
Tindakan Moskow memperburuk krisis di kawasan itu, tambah dia.
Duta Besar Ukraina mengatakan upaya diplomatik dapat digunakan untuk menyelesaikan krisis yang sedang berlangsung dengan Rusia, dan dia memuji kesediaan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk bernegosiasi dengan kedua negara.
“Untuk saat ini, kunci perdamaian adalah milik satu orang. Dan, dia adalah Putin. Memperluas agresi bersenjata atau kembali ke meja perundingan terserah dia,” ujarnya.
Baca juga:
Sebanyak 2000 Ekor Kucing Disterilisasi Setiap Tahunnya
UNHCR Minta Negara Tetangga Ukraina Buka Perbatasan
Wagub Riza Minta Warisan Program Anies Dilanjutkan pada 2023