REPUBLIKA.CO.ID,ABU DHABI — Uni Emirat Arab (UEA) menekankan bahwa perkembangan serius di Ukraina merusak perdamaian dan keamanan regional dan internasional. Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB yang digelar di New York itu, UEA menyerukan de-eskalasi segera dan penghentian permusuhan.
Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (26/2), Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (MoFAIC) menyatakan kekhawatiran khusus atas konsekuensi bagi warga sipil yang hadir di Ukraina, serta untuk kawasan itu, dan bagi masyarakat internasional.
Kementerian menekankan pentingnya memastikan bahwa bantuan kemanusiaan menjangkau mereka yang membutuhkan, dan meminta semua pihak untuk menghormati Hukum Humaniter Internasional, memprioritaskan perlindungan warga sipil, dan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa hambatan.
Berbicara kepada Dewan Keamanan PBB, Perwakilan Tetap Uni Emirat Arab untuk PBB, Duta Besar Lana Nusseibeh, menggarisbawahi kesiapan UEA untuk bekerja dengan anggota Dewan Keamanan untuk mencapai de-eskalasi dan penghentian permusuhan.
“Hasil pemungutan suara hari ini adalah kesimpulan yang hilang, tetapi jalan untuk dialog harus tetap terbuka lebih mendesak daripada sebelumnya, dan kita harus mengejarnya bersama-sama," katanya dilansir dari Gulf Today, Sabtu (26/2).
“Berasal dari Timur Tengah, kami sangat menyadari pentingnya lingkungan keamanan regional yang stabil, dan de-eskalasi, diplomasi, dan dialog. Demikian pula, kami memahami dari pengalaman perlunya proses yang inklusif dan konsultatif,” kata Nusseibeh.
Nusseibeh menambahkan bahwa UEA berkomitmen untuk integritas teritorial, kedaulatan, dan kemerdekaan semua negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menyatakan dukungan untuk berbagai inisiatif dan saluran diplomatik yang ditujukan untuk menyelesaikan krisis. "Itu adalah sentimen yang jelas bahwa Dewan ini bersatu," ujarnya.
Sumber: https://www.gulftoday.ae/news/2022/02/26/uae-calls-for-cessation-of-hostilities-in-ukraine-in-statement-to-unsc