Regulator komunikasi Rusia Roskomnadzor menuntut aplikasi tersebut berhenti memasukkan konten terkait militer dalam postingan yang direkomendasikan untuk anak di bawah umur pada Senin. Badan ini mengatakan sebagian besar konten tersebut bersifat anti-Rusia.
Peneliti misinformasi daring memperingatkan bahwa informasi palsu tentang konflik sekarang bercampur dengan yang asli dan telah menyebar luas di TikTok dan platform teknologi lainnya termasuk Facebook, Twitter, dan Youtube. Cuplikan video game simulator militer "Arma 3", gambar ledakan dari konflik Israel-Palestina di Jalur Gaza, cuplikan lama tentang penembakan berat dan animasi pesawat terbang telah dibagikan di situs media sosial seolah-olah menggambarkan invasi Rusia ke Ukraina.
"Kami terus memantau situasi dengan cermat, dengan meningkatkan sumber daya untuk menanggapi tren yang muncul dan menghapus konten yang melanggar, termasuk misinformasi yang berbahaya dan promosi kekerasan," kata juru bicara TikTok menyatakan bekerja dengan organisasi pemeriksa fakta.