REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Kelahiran di Italia turun di bawah 400 ribu untuk pertama kalinya pada 2021. Lembaga statistik ISTAT mengatakan pada Senin (14/3/2022), populasi keseluruhan turun lebih dari 250 ribu karena pandemi Covid-19.
Menurut ISAT, total populasi turun 253.091, dengan mempertimbangkan kelahiran, kematian, dan arus migrasi, menjadi 58,98 juta pada 2021. Pakar demografi mengatakan pandemi telah mempercepat penurunan angka kelahiran Italia, dengan 399.431 kelahiran tercatat pada 2021 dibandingkan 404.892 pada 2020. Kondisi ini menjadi penurunan tahunan ke-13 berturut-turut dan jumlah terendah sejak penyatuan Italia pada 1861.
Selain itu, ISTAT mengatakan 709.035 orang meninggal di Italia pada 2021, sekitar 30.000 lebih sedikit dari pada 2020. Namun masih 9,8 persen di atas rata-rata dari periode 2015-2019.
Kematian yang dikaitkan dengan Covid-19 pada 2021 menyumbang sekitar 59.000 dibandingkan dengan lebih dari 77.000 tahun sebelumnya, ketika vaksin belum tersedia. Total 156.868 kematian terkait dengan Covid-19 telah terdaftar sejauh ini di Italia dan menjadi penghitungan tertinggi kedelapan di dunia.
Paus Fransiskus tahun lalu meratapi penurunan angka kelahiran Italia. Dia memperingatkan bahwa penurunan itu adalah musim dingin demografis yang mewakili ancaman bagi masa depan negara