Studi kedua di Israel merupakan analisis terhadap petugas kesehatan berusia 18 tahun ke atas yang menerima dosis booster kedua. Hasil studi menunjukkan bahwa tingkat antibodi pada mereka yang menerima booster kedua secara signifikan lebih tinggi daripada mereka yang tidak mendapatkannya.
"Studi ini juga mengungkapkan tidak ada masalah keamanan baru pada individu yang menerima dosis booster tambahan dari vaksin Covid-19," kata Pfizer-BioNTech.
Studi terbaru telah menawarkan bukti bahwa dosis ketiga vaksin mRNA memang meningkatkan tingkat antibodi di atas dosis primer, namun kadarnya menurun seiring waktu. Dosis keempat akan mengembalikan antibodi ke tingkat yang sama tingginya.Meski begitu, studi tersebut belum berhasil mengungkap seberapa lama level antibodi itu dapat bertahan. Di AS, sejauh ini, baru orang dengan gangguan imunitas parah saja yang bisa mendapatkan dosis keempat untuk mendapatkan proteksi yang lebih baik dari Covid-19.
Selain Israel, beberapa negara di Eropa juga telah menyetujui booster kedua. Pemberiannya diprioritaskan untuk populasi yang lebih tua dan orang-orang yang mengalami masalah imunitas sebagai kelompok yang paling berisiko terkena gejala parah Covid-19.