Rabu 16 Mar 2022 16:20 WIB

Korsel Catat Angka Kasus Tertinggi Sejak Pandemi 2020, 400 Ribu Sehari

Jumlah pasien yang sakit kritis karena Covid juga mencapai rekor tertinggi

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Petugas medis mengambil sampel lendir hidung di Seoul, Korea Selatan, Selasa (15/3/2022). Kasus covid-19 di negara tersebut mencapai rekor pada Rabu (16/3/2022).
Foto:

Perlonggar Pembatasan

Pemerintah berencana untuk memulai diskusi dengan para ahli minggu ini untuk menyesuaikan kembali aturan jarak sosial. Peraturan jam malam pukul 23.00 jam dan pembatasan enam orang untuk pertemuan pribadi akan berakhir Minggu ini.

Perdana Menteri Kim Boo-kyum menyerukan otoritas kesehatan untuk mulai berdiskusi dengan komunitas medis tentang menurunkan tingkat Covid-19 yang mencerminkan perubahan dalam lingkungan pandemi saat ini. Hal ini tampaknya berarti penyakit itu telah menjadi lazim, dan deteksi serta proses pengobatan sedang ditangani di tingkat klinik setempat.

Covid-19 diklasifikasikan sebagai penyakit menular Kelas 1 di Korsel yang membutuhkan respons tingkat tinggi pada pasien, seperti isolasi tekanan negatif. KDCA mengatakan, mulai Senin depan, semua kedatangan internasional diminta untuk menyerahkan status kesehatan mereka, seperti hasil tes reaksi berantai polimerase (PCR), status vaksinasi, dan detail pribadi lainnya secara online sebelum keberangkatan mereka untuk menyederhanakan prosedur karantina.

Pelancong yang telah mengirimkan informasi akan dapat menerima kode QR melalui email untuk dicetak atau diunduh melalui ponsel, dan menggunakannya untuk pemeriksaan karantina di bandara, serta bukti pembebasan karantina mandiri selama 7 hari. Tetapi sistem pra-registrasi untuk pelancong yang divaksinasi di luar negeri dan belum melaporkan status vaksinasi kepada otoritas Korsel tidak akan dibuka hingga 1 April, artinya mereka yang tiba di Incheon bulan ini masih harus melakukan karantina sendiri selama tujuh hari.

Mulai minggu ini, siswa dan staf sekolah yang tidak terinfeksi diizinkan untuk menghadiri sekolah secara langsung, bahkan jika anggota keluarga yang tinggal bersama mereka positif virus. Program vaksinasi untuk anak-anak berusia antara 5 dan 11 akan dimulai pada 31 Maret.

 

"Hingga Rabu, 32,18 juta orang dari 52 juta penduduk, atau 62,7 persen, telah menerima suntikan booster. Orang yang divaksinasi lengkap mencapai 44,44 juta, mewakili 86,6 persen," kata KDCA.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement