Jumat 18 Mar 2022 00:18 WIB

Inggris akan Kerahkan Sistem Pertahanan Rudal ke Polandia

NATO meningkatkan keamanan di bagian timur Eropa di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
 Kendaraan dan bangunan yang rusak di pusat kota Kharkiv di Ukraina, Rabu, 16 Maret 2022. Baik Rusia dan Ukraina memproyeksikan optimisme menjelang putaran pembicaraan lain yang dijadwalkan Rabu, bahkan ketika pasukan Moskow menghujani Kyiv dan kota-kota besar lainnya dalam upaya untuk menghancurkan perlawanan yang telah menggagalkan harapan Kremlin untuk kemenangan kilat.
Foto: AP/Pavel Dorogoy
Kendaraan dan bangunan yang rusak di pusat kota Kharkiv di Ukraina, Rabu, 16 Maret 2022. Baik Rusia dan Ukraina memproyeksikan optimisme menjelang putaran pembicaraan lain yang dijadwalkan Rabu, bahkan ketika pasukan Moskow menghujani Kyiv dan kota-kota besar lainnya dalam upaya untuk menghancurkan perlawanan yang telah menggagalkan harapan Kremlin untuk kemenangan kilat.

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan Inggris akan mengerahkan sistem pertahanan rudal Sky Sabre ke Polandia. Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) meningkatkan keamanan di bagian timur perbatasannya di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

"Kami akan mengerahkan sistem pertahanan anti-rudal jarak menengah Sky Sabre ke Polandia bersama 100 personel untuk memastikan kami bersama Polandia, melindungi ruang udaranya dari setiap agresi Rusia," kata Wallace dalam konferensi pers di Warsawa, Kamis (17/3).

Baca Juga

Sementara gempuran Rusia di Kyiv dan Mariupol dilaporkan semakin gencar. Pada Rabu (16/3) kemarin The Raw Story melaporkan pasukan Rusia diduga menyerang gedung teater Mariupol yang digunakan sebagai tempat tinggal sementara ratusan warga spol.

Dewan Kota Mariupol mengatakan pesawat tempur Rusia menjatuhkan bom di gedung tempat ratusan warga Mariupol yang damai tinggal. Mereka menuduh pasukan Rusia dengan sengaja dan klinis menghancurkan Drama Theater di pusat Mariupol.

Foto-foto dan rekaman video menunjukkan gedung teater itu hancur sepenuhnya. Belum diketahui apakah ada dan berapa jumlah korban tewas dalam serangan tersebut.

"Kami tidak tahu apakah ada yang selamat, tempat perlindungan bom juga ditutupi reruntuhan, ada orang dewasa dan anak-anak di sana," kata seorang saksi mata seperti dikutip the Guardian.

"Masih belum memungkinkan mengestimasi skala keburukan dan tindakan tidak manusiawi, baru diketahui setelah pengeboman, bagian pusat Drama Theater juga hancur dan pintu tempat perlindungan bom di gedung itu juga hancur," tulis dewan kota di aplikasi kirim pesan Telegram.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement