Kamis 14 Apr 2022 13:09 WIB

UNHCR Kuatirkan Skema 'Rumah untuk Ukraina' di Inggris

Program 'Rumah untuk Ukraina' rentan jadi sarana eksploitasi.

Pengungsi Ukraina. Pemerintah Inggris merancang skema
Foto: AP/Sergei Grits
Pengungsi Ukraina. Pemerintah Inggris merancang skema "Rumah untuk Ukraina", yaitu mencarikan penampungan warga Ukraina yang melarikan diri dari invasi Rusia di rumah-rumah warga Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Badan Urusan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) pada Rabu (13/4/2022) menyuarakan keprihatinan atas skema "Rumah untuk Ukraina" yang dirancang Inggris. Sarana tersebut sedianya untuk menampung warga Ukraina yang melarikan diri dari invasi Rusia.

UNHCR mengatakan program itu dapat dieksploitasi tanpa perlindungan yang memadai. Pemerintah Inggris memperkenalkan skema "Rumah untuk Ukraina" pada Maret, yang memungkinkan warga Inggris untuk mensponsori warga Ukraina dan memberi mereka tempat tinggal selama minimal enam bulan.

Baca Juga

UNHCR mengatakan pihaknya mencatat peningkatan jumlah laporan wanita Ukraina yang merasa berisiko bila mendapatkan tempat tinggal dari sponsor pria. Badan PBB itu meyakini bahwa para wanita dan ibu dengan anak harus disandingkan dengan para pasangan atau keluarga daripada dengan pria lajang.

"UNHCR menyoroti perlunya pengamanan yang memadai dan langkah-langkah pemeriksaan yang harus dilakukan untuk mencegah eksploitasi, serta dukungan yang memadai untuk sponsor," kata UNHCR dalam sebuah pernyataan.

Sejauh ini sekitar 43.600 aplikasi telah dibuat untuk skema "Rumah untuk Ukraina" tersebut. Namun, hanya 12.500 visa telah dikeluarkan untuk warga Ukraina, dan para pengungsi Ukraina yang terlibat dalam program itu mengatakan prosesnya terbukti lambat dan rumit.

Hal tersebut sebagian disebabkan oleh pemeriksaan keamanan Inggris pada orang-orang yang ingin datang ke negara itu. UNHCR juga mengatakan khawatir tentang konsekuensi jika tuan rumah untuk pengungsi terbukti menjadi ancaman dan tentang durasi minimum enam bulan.

"Menempatkan orang asing di kamar tidur tambahan untuk waktu yang lama, bagi sebagian orang, tidak bersifat berkelanjutan," kata UNHCR.

Badan urusan pengungsi tersebut menambahkan bahwa kebutuhan untuk pemeriksaan latar belakang dan pemberian dukungan keuangan dapat membuat otoritas lokal kewalahan.

Sementara itu, Pemerintah Inggris mengatakan warga yang menampung dan mensponsori pengungsi dari Ukraina telah menerima pemeriksaan latar belakang dan kunjungan oleh pejabat setempat untuk memastikan akomodasi itu sesuai dengan tujuan. "Upaya untuk mengeksploitasi orang yang rentan benar-benar tercela. Inilah sebabnya kami merancang skema 'Rumah untuk Ukraina' agar ada perlindungan khusus," kata juru bicara pemerintah Inggris, dilansir dari Reuters, Kamis (14/4/2022).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement