Pengelola gedung apartemennya mencoba menghalangi pengiriman makanan ke rumahnya kecuali keluarganya membagikan hasil tes Covid-19 ke warga lain. Sejumlah warga Shanghai mengatakan praktek itu menyebar luas dan melanggar privasi.
"Tidak ada pedoman dan CDC (Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) kewalahan, mereka merasa diinvestasikan pada misi paling penting dalam hidup mereka, bermain peran sebagai dokter, polisi dan hakim sekaligus," katanya.
Beberapa orang dilarang masuk ke rumahnya dan diminta tinggal di hotel setelah keluar dari pusat karantina. Melanggar pedoman negara.
Warga asing lainnya yang positif Covid-19 mengatakan ia memilih diam di dalam apartemennya dan ke pusat karantina. Banyak tetangganya yang kecewa dan memintanya untuk pergi, mencobanya untuk mengeluarkannya dari grup pesan makanan di WeChat dan bahkan memintanya mengajukan permintaan maaf resmi.
Ia mengatakan seorang tetangganya menyebutnya "orang asing sampah" sementara yang lain menyebar rumor tentang kesehatan mentalnya. Komite warga tidak membantunya.
"Saya melihat tangkapan layar mereka memberitahu warga lain untuk terus meminta saya keluar," katanya. Ia menambahkan akan segera pindah saat ia bisa melakukannya.