Senin 18 Apr 2022 13:19 WIB

Peraturan Keras Covid-19 Shanghai Picu Perpecahan Antarwarga

Perpecahan terjadi antara warga yang positif Covid-19 dan tidak.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Para pekerja dengan APD menurunkan bahan makanan dari sebuah truk sebelum mendistribusikannya kepada penduduk setempat di bawah penguncian COVID-19 di Shanghai, China Selasa, 05 April 2022. Ketegangan peraturan pembatasan sosial ketat atau lockdown di Shanghai mengungkapkan perpecahan di antara warga.
Foto:

Pengelola gedung apartemennya mencoba menghalangi pengiriman makanan ke rumahnya kecuali keluarganya membagikan hasil tes Covid-19 ke warga lain. Sejumlah warga Shanghai mengatakan praktek itu menyebar luas dan melanggar privasi.

"Tidak ada pedoman dan CDC (Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) kewalahan, mereka merasa diinvestasikan pada misi paling penting dalam hidup mereka, bermain peran sebagai dokter, polisi dan hakim sekaligus," katanya.

Beberapa orang dilarang masuk ke rumahnya dan diminta tinggal di hotel setelah keluar dari pusat karantina. Melanggar pedoman negara.

Warga asing lainnya yang positif Covid-19 mengatakan ia memilih diam di dalam apartemennya dan ke pusat karantina. Banyak tetangganya yang kecewa dan memintanya untuk pergi, mencobanya untuk mengeluarkannya dari grup pesan makanan di WeChat dan bahkan memintanya mengajukan permintaan maaf resmi.

Ia mengatakan seorang tetangganya menyebutnya "orang asing sampah" sementara yang lain menyebar rumor tentang kesehatan mentalnya. Komite warga tidak membantunya.

"Saya melihat tangkapan layar mereka memberitahu warga lain untuk terus meminta saya keluar," katanya. Ia menambahkan akan segera pindah saat ia bisa melakukannya. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement