Selama kampanyenya, Le Pen berjanji untuk mencairkan hubungan Prancis dengan 27 negara Uni Eropa, NATO dan Jerman. Le Pen juga menentang sanksi Uni Eropa terhadap pasokan energi Rusia. Le Pen menghadapi pengawasan selama masa kampanye karena kedekatannya dengan Kremlin.
Penurunan dukungan untuk Macron dibandingkan dengan pemilihan presiden lima tahun lalu, menunjukkan pertempuran yang sulit. Banyak pemilih Prancis menganggap pertarungan pemilihan presiden 2022 kurang menarik ketimbang 2017, ketika Macron dianggap sebagai angin segar bagi Prancis.
Pemilih kiri tidak terlalu senang dengan pemilihan presiden putaran kedua pada Ahad. Beberapa pemilih kiri enggan pergi ke tempat pemungutan suara untuk menghentikan Le Pen. Di sisi lain, mereka juga tidak antusias untuk memilih Macron.
Pemimpin sayap kiri Jean-Luc Melenchon, adalah salah satu dari 10 kandidat yang tersingkir di putaran pertama pada 10 April. Dia maju ke pemilihan legislatif Prancis pada Juni, sehingga mendesak pemilih untuk memberi kursi mayoritas parlemen sebagai upaya melumpuhkan Macron.