REPUBLIKA.CO.ID, GODE - - Anak-anak yang kekurangan gizi membanjiri bangsal anak di rumah sakit utama kota Gode, Ethiopia. Kekeringan terburuk selama 40 tahun telah memaksa banyak keluarga meninggalkan rumah untuk mencari bantuan.
Laporan pandangan Reuters pada Selasa (26/4/2022) melihat selusin anak kurang gizi di Rumah Sakit Umum Gode. Dokter anak Mohammed Amin mengatakan, jumlahnya mulai melonjak sekitar lima bulan lalu.
“Sejauh ini, kami telah merawat 140 anak gizi buruk dan empat di antaranya meninggal dunia,” kata Amin.
“Angka ini hanya mereka yang datang ke kami dan berobat dan tidak termasuk yang ada di kamp," katanya.
Tahun lalu, rumah sakit menerima 188 anak kurang gizi. Namun, pihak rumah sakit sekarang melihat bahwa dalam satu bulan, banyak keluarga datang dengan beberapa anak kurang gizi.
Menurut Program Pangan Dunia (WFP), wilayah tanduk Afrika menghadapi kondisi terkering dalam lebih dari empat dekade setelah tiga musim hujan berturut-turut gagal. "Ada serangkaian guncangan iklim yang memperparah situasi kerawanan pangan," kata juru bicara WFP Claire Nevill.
Banyak keluarga telah meninggalkan rumahnya untuk mencari bantuan. Salah satunya adalah ibu berusia 35 tahun dari sembilan anak yang akan memiliki bayi lagi bernama Nimo Mohammed. Dia sekarang tinggal bersama seluruh keluarganya tinggal di sebuah kamp wilayah Somalia tenggara Ethiopia.
Lebih dari 10.000 orang mendapatkan bantuan di tempat itu. Mereka tinggal di rumah-rumah darurat yang terbuat dari tongkat dan ditutup dengan lembaran plastik atau pakaian.
"Kekeringan ini telah melumpuhkan saya dan seluruh keluarga saya. Mungkin anak-anak kami makan sekali sehari tetapi orang dewasa mungkin tidak makan selama berhari-hari sehingga anak-anak bisa makan," katanya.