Pada April lalu, seorang hakim federal di Ohio memberikan perintah awal yang melarang Angkatan Udara mendisiplinkan belasan perwira dan beberapa penerbang tambahan dan cadangan, yang menolak vaksin karena alasan agama.  Para perwira, yang sebagian besar bertugas di Pangkalan Angkatan Udara Wright-Patterson dekat Dayton, Ohio, mengajukan gugatan pada Februari setelah permintaan pembebasan mereka ditolak.

Menurut militer, sebanyak 20.000 anggota dinas telah meminta alasan pengecualian agama agar tidak divaksinaai. Namin ribuan gugatan telah ditolak.

Angkatan Udara telah menyetujui 73 orang tidak divaksinasi karena pengecualian agama. Sementara Korps Marinir telah menyetujui tujuh orang, dan Angkatan Darat telah menyetujui delapan orang.  Sebelum perintah itu, Angkatan Laut secara kondisional menyetujui satu cadangan dan 26 permintaan tugas aktif untuk pengecualian agama. Termasuk 10 permintaan dari anggota cadangan.

Persetujuan pengecualian agama berarti bahwa, para pelaut itu tidak perlu divaksinasi sampai mereka benar-benar dipanggil untuk bertugas. Sekitar 99 persen dari tugas aktif Angkatan Laut, dan 98 persen dari Angkatan Udara, Korps Marinir dan Angkatan Darat telah mendapatkan setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.

Ikuti Whatsapp Channel Republika