REPUBLIKA.CO.ID, BUFFALO -- Seorang pria kulit putih membunuh 10 orang dan melukai tiga lainnya dalam pembantaian yang dilakukan di area supermarket Tops di Buffalo, New York, Amerika Serikat (AS). Pihak berwenang mengatakan, pelaku menyerahkan diri dan akan didakwa "kekerasan ekstrem bermotif rasial."
Pihak berwenang mengatakan, pelaku yang bersenjatakan senapan laras panjang bertindak sendiri. Pria itu menyambangi Buffalo yang beberapa jam dari rumahnya untuk melakukan serangan yang disiarkan langsung di Twitch yang dimiliki Amazon.com.
Pihak berwenang mengatakan, 11 dari 13 orang yang ditembak merupakan warga kulit hitam dan dua lainnya kulit putih. Dokumen pengadilan menunjukkan nama pelaku Payton Gendron dari Conklin kota sebelah selatan New York yang berpopulasi 5.000 orang.
Jaksa Distrik County Erie John Flynn mengatakan, Gendron didakwa beberapa setelah pembantaian dengan pasal pembunuhan tingkat satu dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup tanpa syarat. Flynn mengatakan, hakim meminta pria berusia 18 tahun tersebut ditahan tanpa jaminan dan menjalani "pemeriksaan forensik".
Gendron dijadwalkan kembali ke persidangan pada 19 Mei mendatang. Pihak berwenang mengatakan pelaku mahasiswa State University of New York's Broome Community College dekat Binghamton. Ia hampir bunuh diri usai melakukan pembantaian.
Komisioner polisi Buffalo Joseph Gramaglia mengatakan, pelaku mengarahkan senjata ke lehernya sendiri ketika konfrontasi dengan polisi. Tapi petugas kemudian berbicara dengannya dan Gendron menyerahkan diri.