REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Payton Gendron (18 tahun) terlibat dalam serangan penembakan di supermarket Tops Friendly Market di Buffalo, New York, Amerika Serikat (AS), pada Sabtu (14/5/2022). Siapakah dia?
Laporan menyebut Gendron ternyata pernah mengancam akan menembak teman-teman sekelasnya saat belajar di sekolah menengah.
Gendron yang dari Conklin, New York, secara legal bisa membeli tiga senjata api. The Buffalo News memberitakan aksi Gendron telah diselidiki. Polisi negara bagian di Broome County mengungkap ancaman Gendron tahun lalu membuat remaja berkulit putih tersebut dirujuk untuk evaluasi dan konseling kesehatan mental.
"Seorang pejabat sekolah melaporkan bahwa pemuda yang sangat bermasalah ini (Gendron) telah membuat pernyataan yang menunjukkan bahwa dia ingin melakukan penembakan, baik pada saat upacara kelulusan atau beberapa saat setelahnya," kata seorang pejabat pemerintah yang mengetahui kasus tersebut kepada surat kabar The Buffalo News seperti dikutip dari laman Nation World News, Ahad (15/5/2022).
Pejabat setempat mengungkap, Gendron mengenakan pelindung tubuh dan pakaian bergaya militer kemudian melepaskan tembakan di Tops Friendly Market yang ada di lingkungan yang didominasi oleh orang berkulit hitam pada Sabtu sore. Remaja ini kemudian melakukan penembakan yang membunuh 10 orang dan melukai tiga lainnya.
Total korban penembakan Gendron sebanyak 13 orang, 11 di antaranya berkulit hitam.
Senapan semi otomatis yang digunakan Gendron untuk melakukan pembantaian tersebut memiliki tulisan 'n-word' di larasnya, bersamaan dengan nomor 14.
Rekomendasi
-
Iran Minta AS Akui Kesalahan Sebelum Negosiasi Dimulai Kembali
-
-
Jumat , 11 Jul 2025, 17:22 WIB
Penasihat Khamenei Sesumbar Iran Bisa Saja dengan Mudah Bunuh Trump, Ini Caranya
-
Jumat , 11 Jul 2025, 17:08 WIB
Riza Chalid Masih WNI, Kejagung Beri Dua Opsi, Pulang atau Jemput Paksa dari Singapura
-
Jumat , 11 Jul 2025, 12:53 WIB
Korut Siap Bantu Iran Jika Israel Langgar Gencatan Senjata
-
Jumat , 11 Jul 2025, 12:11 WIB
Menlu Rusia dan China Diskusikan Program Nuklir Iran
-