REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Gubernur New York, Amerika Serikat (AS), Kathy Hochul mengecam platform media sosial (medsos). Kecaman Hochul diucapkan usai penembakan massal yang disiarkan langsung di supermarket Tops Friendly Market di Buffalo, New York, Sabtu (14/5/2022).
Hochul mengatakan, medsos perlu menindak konten tentang supremasi kulit putih dan ideologi berbahaya lainnya dan merasa tidak dapat dimaafkan ketika aksi Gendron tidak dihapus dalam satu detik.
"Platform ini harus lebih waspada dalam memantau konten medsos. Tentu saja, fakta bahwa tindakan barbarisme ini, eksekusi terhadap manusia yang tidak bersalah ini dapat disiarkan langsung di platform medsis dan tidak dihapus dalam sedetik, mengatakan kepada saya bahwa ada tanggung jawab di luar sana," kata Hochul yang juga penduduk asli Buffalo kepada wartawan saat konferensi pers seperti dikutip dari laman The New York Post, Ahad (15/5/2022).
Ia menambahkan, pihaknya memastikan bahwa mereka yang menyediakan platform medsos ini memiliki moral dan etika.
"Saya juga berharap platform ini memiliki tanggung jawab hukum untuk memastikan bahwa kebencian semacam ini tidak dapat mengisi situs-situs medsos karena inilah akibatnya," ujarnya.
Perlu diketahui, pejabat penegak hukum mengatakan bahwa Payton Gendron (18 tahun) berkendara selama 3,5 jam dari rumahnya di Conklin di Broome County ke supermarket yang ada di lingkungan didominasi orang berkulit hitam.
Dengan mengenakan pelindung tubuh dan pakaian bergaya militer, Gendron melepaskan tembakan di tempat parkir supermarket tersebut sebelum menembak lebih banyak korban di dalamnya. Dari total 13 orang yang ditembak, 11 di antaranya berkulit hitam dan dua lainnya berkulit putih.
Lebih lanjut Hochul berjanji untuk bekerja sama dengan lembaga lokal, negara bagian dan federal untuk mengidentifikasi pesan kekerasan yang diunggah di komunitas rasis secara dalam jaringan (online) untuk mencegah tindakan terorisme domestik supremasi kulit putih di masa depan.
"Anda memiliki individu yang menggunakan platform ini dan berbicara dengan orang lain yang berbagi pandangan gila ini dan saling mendukung dan berbicara tentang teknik yang akan mereka gunakan dan memposting ide-ide uni dan dapat membaginya dengan orang lain, dengan harapan mereka semua suatu hari nanti bangkit dalam pandangan gila mereka tentang dunia," ujarnya.
Menurutnya, tindakan inilah yang dimaksud dengan terorisme supremasi kulit putih dan harus diakhiri sekarang juga.
Baca juga : Payton Gendron, Remaja Penembak di AS Terancam Dipenjara Maksimal Seumur Hidup
"Kami akan terus bekerja di tingkat federal, negara bagian, dan lokal dengan mitra komunitas kami untuk membantu mengidentifikasi pesan-pesan ini segera setelah muncul di media sosial. Itu adalah pembelaan terbaik kami saat ini, begitu juga dengan sistem hukum dan penuntutan," kata Hochul.
Sementara itu, seorang juru bicara Twitch mengatakan kepada The Post bahwa layanan streaming memiliki kebijakan toleransi nol terhadap kekerasan dalam bentuk apapun dan bekerja dengan cepat untuk menanggapi semua insiden.
Layanan tersebut mengaku tayangan streaming Gendron dihapus dari platform kurang dari 2 menit setelah serangan dimulai.
"Pengguna telah ditangguhkan tanpa batas waktu dari layanan kami dan kami mengambil semua tindakan yang sesuai, termasuk memantau akun apapun yang menyiarkan ulang konten ini," juru bicara tersebut menambahkan.
Baca juga : Sambil Live Twitch, Payton Gendron Tembaki Warga Kulit Hitam di Supermarket
Perlu diketahui, konten dan streaming penembakan ini masih beredar di berbagai platform Twitter, Facebook, dan medsos lainnya pada Sabtu.
Sebelumnya, Polisi dan laporan mengungkap Gendron yang diduga merekam dengan kamera yang ditempelkan di helmnya kemudian melakukan penembakan yang disiarkan di medsos Twitch ketika membunuh 10 orang. Serangan di Supermarket Tops Friendly ini bermotif rasial.