REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) berhasil melakukan uji coba senjata hipersonik. Senjata ini diklaim mampu terbang dengan kecepatan lima kali kecepatan suara. Uji coba dilakukan pada Sabtu (15/5/2022) di lepas pantai California Selatan, ketika sebuah pembom B-52 melepaskan Senjata Respons Cepat yang Diluncurkan Udara (ARRW).
“Setelah pemisahan dari pesawat, booster ARRW menyala dan terbakar dalam durasi yang diharapkan, mencapai kecepatan hipersonik lima kali lebih besar dari kecepatan suara,” kata pernyataan militer AS, dilansir Aljazirah, Selasa (17/5/2022).
Amerika Serikat juga telah menguji rudal hipersonik pada pertengahan Maret. Sementara aliansi AUKUS yang dipimpin Washington, telah mengumumkan rencana untuk bekerja sama mengembangkan senjata berkecepatan tinggi.
Amerika Serikat dan sekutunya tidak sendirian dalam mengembangkan senjata hipersonik. Senjata ini memiliki kecepatan dan kemampuan manuver yang sulit dilacak dan dicegat.
Rusia telah menembakkan rudal hipersonik ke Ukraina beberapa kali sejak invasi pada 24 Februari. Rusia juga mengerahkan rudal udara-ke-permukaan Kinzhal atau di kota Odesa awal bulan ini. Rusia mengklaim Kinzhal bergerak dengan 10 kali kecepatan suara.
Pentagon mengatakan, penggunaan senjata hipersonik Moskow terhadap Kiev tidak mengubah sifat konflik. Kepala Staf Gabungan AS, Mark Milley mengatakan kepada legislator bahwa pasukan Rusia telah menggunakan beberapa rudal hipersonik. Namun penggunaan rudal hipersonik tidak membuat Rusia unggul signifikan dalam perang di Ukraina.
Pejabat militer AS menuduh Cina telah menguji senjata hipersonik. Namun Kementerian Luar Negeri Cina pada Oktober membantah telah melakukan uji senjata.