Selama pemerintahan Modi tekanan terhadap muslim India semakin keras mereka mulai dilarang mengenakan hijab di luar kelas. Terdapat bentrokan Hindu-Islam setelah kerusuhan mematikan pada 2019 dan 2020.
Walaupun BJP membantah adanya peningkatkan ketegangan komunal selama rezim Modi. Tapi partai penguasa memperkuat kelompok-kelompok Hindu garis keras dalam beberapa tahun terakhir dengan alasan membela keyakinan mereka sendiri. Sehingga sentimen anti-Islam meningkat tajam.
Dalam laporan tahunan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengenai kebebasan beragama di seluruh dunia disebutkan sepanjang 2021 kekerasan terhadap anggota masyarakat minoritas termasuk penyerangan, pembunuhan dan intimidasi terjadi di India.
Pada Senin (6/6/2022) Kementerian Luar Negeri India mengatakan pernyataan dan cicitan yang menghina tidak mencerminkan pandangan pemerintah India.
"Kami tidak dilarang berbicara mengenai isu-isu agama yang sensitif, tapi kami tidak boleh menghina prinsip dasar agama apa pun," kata juru bicara BJP Gopal Krishna Agarwal.
Beberapa tahun terakhir Modi meningkatkan hubungan dengan negara-negara mayoritas Islam yang kaya sumber daya energi sebagai sumber impor bahan bakar utama India. Tapi menurut para pakar pernyataan anti-Islam dua anggota BJP akan menekan hubungan tersebut.