Rabu 08 Jun 2022 20:45 WIB

India Perketat Keamanan Usai Alqaidah Sebar Surat Ancaman

Alqaidah beri surat peringatan serangan untuk balas penghinaan terhadap Nabi Muhammad

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
 Muslim India meneriakkan slogan-slogan ketika mereka bereaksi terhadap referensi menghina Islam dan Nabi Muhammad yang dibuat oleh pejabat tinggi di partai nasionalis Hindu yang memerintah selama protes di Mumbai, India, Senin, 6 Juni 2022. Sedikitnya lima negara Arab telah mengajukan tuntutan resmi. protes terhadap India, dan Pakistan dan Afghanistan juga bereaksi keras pada hari Senin terhadap komentar yang dibuat oleh dua juru bicara terkemuka dari Partai Bharatiya Janata pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.
Foto: AP/Rafiq Maqbool
Muslim India meneriakkan slogan-slogan ketika mereka bereaksi terhadap referensi menghina Islam dan Nabi Muhammad yang dibuat oleh pejabat tinggi di partai nasionalis Hindu yang memerintah selama protes di Mumbai, India, Senin, 6 Juni 2022. Sedikitnya lima negara Arab telah mengajukan tuntutan resmi. protes terhadap India, dan Pakistan dan Afghanistan juga bereaksi keras pada hari Senin terhadap komentar yang dibuat oleh dua juru bicara terkemuka dari Partai Bharatiya Janata pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.

REPUBLIKA.CO.ID, LUCKNOW -- India memperketat keamanan publik pada Rabu (8/6/2022). Tindakan itu diambil setelah beredar surat peringatan serangan untuk membalas pernyataan menghina Nabi Muhammad SAW oleh anggota Bharatiya Janata Party (BJP) yang berkuasa di India.

Beberapa kelompok media India membagikan surat tertanggal 6 Juni yang dikaitkan dengan cabang Alqaidah di bagian benua India (AQIS). Surat ancaman ini memuat tindakan untuk melakukan bom bunuh diri di negara bagian India untuk mempertahankan kehormatan Nabi.

Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri India mengatakan, badan-badan intelijen sedang memeriksa keaslian ancaman yang dikeluarkan oleh AQIS. "Kami juga telah memerintahkan polisi negara bagian untuk memastikan pertemuan publik atau protes tidak diperbolehkan karena bisa menjadi sasaran kelompok militan," katanya.

Ancaman keamanan muncul beberapa hari setelah juru bicara partai Perdana Menteri Narendra Modi, Nupur Sharma, menghina Nabi Muhammad SAW selama debat televisi. Penyataannya memicu kegemparan di kalangan Muslim India dan memicu protes diplomatik dari negara-negara dengan mayoritas umat Islam menuntut permintaan maaf dari pemerintah India.

Sharma telah diskors dari partai sementara juru bicara lainnya, Naveen Kumar Jindal, dikeluarkan karena komentar yang diabuat tentang Islam di media sosial. Polisi di India utara pun menangkap seorang pemimpin pemuda BJP karena memposting komentar anti-Muslim di media sosial. Instruksi untuk sangat berhati-hati ketika berbicara tentang agama di publik pun telah disampaikan untuk beberapa anggota senior BJP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement