Rabu 08 Jun 2022 21:20 WIB

Gizi Buruk Intai Somalia, Ratusan Anak Meninggal

UNICEF memperingatkan sebuah ledakan kematian anak akan datang ke Tanduk Afrika

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Seorang bayi dengan gizi buruk menerima perawatan di pusat stabilisasi yang didukung UNICEF di Rumah Sakit Gode di Zona Shabelle, wilayah Somalia, Ethiopia, Selasa, 12 April 2022. Kepala Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) Martin Griffiths mengatakan hampir 2 juta anak-anak terancam kelaparan sampai meninggal dunia.
Foto:

Survei kematian yang dilakukan di beberapa bagian Somalia pada Desember tahun lalu dan pada April dan Mei tahun ini oleh Unit Analisis Ketahanan Pangan dan Gizi PBB menunjukkan kemerosotan yang parah dan cepat dalam jangka waktu yang sangat singkat. Yang paling mengkhawatirkan adalah wilayah Teluk di selatan, di mana kematian orang dewasa hampir tiga kali lipat, kematian anak lebih dari dua kali lipat dan tingkat kekurangan gizi yang paling parah tiga kali lipat.

Jaringan Sistem Peringatan Dini Kelaparan mencatat kematian dan kekurangan gizi akut telah mencapai tingkat yang sangat tinggi di sebagian besar Somalia selatan dan tengah. Penerimaan anak-anak yang kekurangan gizi akut di bawah 5 tahun telah meningkat lebih dari 40 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Salah satu komplikasi penting dalam menghitung kematian adalah kelompok ekstremis al-Shabab, yang menguasai sebagian besar Somalia selatan dan tengah adalah penghalang untuk memberikan bantuan. Tanggapan kerasnya terhadap kelaparan yang didorong oleh kekeringan di Somalia dari 2010-12 merupakan faktor dalam lebih dari seperempat juta kematian, setengah dari mereka adalah anak-anak.

Faktor lainnya adalah respon masyarakat internasional yang lambat. "Sebuah drama tanpa saksi,” kata koordinator kemanusiaan PBB untuk Somalia saat itu.

Kini alarm berbunyi lagi. Lebih dari 200 ribu orang di Somalia menghadapi bencana kelaparan. Angka ini adalah peningkatan drastis dari perkiraan 81 ribu pada bulan April.

Ini dilporkan dalam sebuah pernyataan bersama oleh badan-badan PBB pada Senin pekan ini yang mencatat bahwa rencana respon kemanusiaan untuk tahun ini hanya 18 persen didanai.

Somalia tidak sendirian. Di daerah yang terkena dampak kekeringan di Ethiopia, jumlah anak yang dirawat karena kekurangan gizi yang paling parah melonjak 27 persen pada kuartal pertama tahun ini dibandingkan tahun lalu, menurut UNICEF. Peningkatannya mencapai 71 persen di Kenya, di mana Doctors Without Borders melaporkan setidaknya 11 kematian dalam program pengobatan malnutrisi di satu daerah awal tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement