Senin 13 Jun 2022 08:18 WIB

Iran dan Venezuela Tanda Tangani Kerja Sama 20 Tahun

Negara penghasil minyak yang disanksi AS menandatangani kerja sama 20 tahun

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Dua negara penghasil minyak yang disanksi Amerika Serikat (AS), Iran dan Venezuela menandatangani rencana kerja sama 20 tahun.
Foto: AP/Vahid Salemi
Dua negara penghasil minyak yang disanksi Amerika Serikat (AS), Iran dan Venezuela menandatangani rencana kerja sama 20 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Dua negara penghasil minyak yang disanksi Amerika Serikat (AS), Iran dan Venezuela menandatangani rencana kerja sama 20 tahun. Kerja sama ini ditandatangani di Teheran disiarkan stasiun televisi.

Kerja sama yang ditandatangani Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro dilakukan di Istana Negara Saadabad, Teheran utara. Kerja sama ini mencakup bidang minyak, petrokimia, pertahanan, pertanian, pariwisata dan budaya.

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan dua negara itu akan terus melawan tekanan AS. Kerja sama ini juga mencakup perbaikan kilang minyak Venezuela dan ekspor layanan mesin dan teknis.

"Venezuela telah menunjukkan perlawanan pada sanksi dan ancaman dari musuh dan imperialis yang patut dicontoh. Dokumen kerja sama 20 tahun merupakan saksi pada keinginan dua negara membangun hubungan," kata Raisi.

"Sanksi dan ancaman terhadap bangsa Iran selama 40 tahun lebih terakhir sudah sangat banyak, tapi bangsa Iran telah mengubah sanksi-sanksi menjadi peluang untuk kemajuan negara," tambahnya.

Melalui penerjemah Maduro mengatakan penerbangan mingguan dari Caracas ke Teheran akan dimulai pada 18 Juli. Media pemerintah Iran melaporkan Maduro juga bertemu dengan Khamenei yang berjanji Iran akan terus mendukung Venezuela dalam menghadapi tekanan AS.

"Pengalaman sukses dua negara menunjukkan perlawanan merupakan satu-satunya cara menghadapi tekanan-tekanan ini, dua negara memiliki hubungan yang sangat dekat tidak seperti negara lain dan Iran memperlihatkan mengambil resiko di masa berbahaya dan mempertahankan teman-temannya," kata Khamenei.

Sementara itu Maduro berterimakasih atas bantuan Iran di masa sulit. "Bantuan anda datang ketika situasi di Venezuela sangat sulit dan tidak ada negara yang membantu kami," katanya.

Iran mengabaikan tekanan AS dengan mengirimkan sejumlah kargo berisi bahan bakar ke Venezuela. Teheran juga membantu negara Amerika Selatan itu memperbaiki kilang minyaknya.

Bulan lalu Venezuela mulai mengimpor minyak mentah berat Iran, memperluas kesepakatan yang ditandatangani tahun lalu yang menukar kondensat Iran dengan minyak mentah Venezuela. Maduro tiba di Teheran pada Jumat (10/6/2022) lalu bersama pejabat dan delegasi politik dan ekonomi usai berkunjung ke Turki dan Aljazair.

Kantor berita pemerintah melaporkan selama kunjungan ini Iran mengirimkan dua dari empat kapal tanker minyak Aframax yang berkapasitas 800 ribu barel yang dipesan dari perusahaan Iran, SADRA. AS memberlakukan sanksi pada SADRA selama lebih dari satu dekade karena memiliki hubungan dengan Garda Revolusi Iran.

Pada bulan Mei perusahaan milik pemerintah Iran National Iranian Oil Engineering and Construction Co menandatangani kontrak untuk memperbaiki kilang minyak Venezuela. Kontrak senilai 110 juta euro itu akan memperbaiki kilang minyak yang menghasilkan 146 ribu barel per hari.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement