Ghebreyesus mengungkapkan, WHO akan mengumumkan daftar nama baru untuk virus dan penyakit cacar monyet sesegera mungkin. Pengumuman itu muncul kurang dari sepekan setelah lebih dari 30 ilmuwan internasional menulis dalam sebuah makalah bahwa ada kebutuhan mendesak untuk "nomenklatur non-diskriminatif dan non-stigma" bagi virus cacar monyet.
Saat ini, WHO mencantumkan dua jenis clades (virus penyebab cacar monyet) di situs webnya, yakni clade Afrika Barat dan clade Kongo Basin (Afrika Tengah). Dalam makalahnya, para ilmuwan internasional mengatakan, seperti banyak label geografis sebelumnya tentang penyakit menular berdasarkan lokasi pendeteksian pertama dan hal itu bisa menyesatkan dan tidak akurat.
Dalam proposal mereka, para ilmuwan mengusulkan klasifikasi baru cacar monyet yang selaras dengan praktik terbaik dalam penamaan penyakit menular. Tujuannya agar "meminimalkan dampak negatif yang tidak perlu pada negara, wilayah geografis, ekonomi, dan manusia, serta mempertimbangkan evolusi dan penyebaran virus".