Ahad 19 Jun 2022 22:51 WIB

Korsel Berupaya Verifikasi Kematian Sukarelawan di Ukraina

13 warga Korsel masuk ke Ukraina untuk membantu melawan invasi Rusia.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Petugas pemadam kebakaran dan tim keamanan Ukraina di lokasi sebuah gedung yang terkena rudal Rusia di Kyiv (Kiev), Ukraina, 20 Maret 2022. Sebanyak 13 warga Korsel masuk ke Ukraina untuk membantu melawan invasi Rusia.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Petugas pemadam kebakaran dan tim keamanan Ukraina di lokasi sebuah gedung yang terkena rudal Rusia di Kyiv (Kiev), Ukraina, 20 Maret 2022. Sebanyak 13 warga Korsel masuk ke Ukraina untuk membantu melawan invasi Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kementerian luar negeri Korea Selatan (Korsel) mengatakan pihaknya tengah memastikan kebenaran data kementerian pertahanan Rusia tentang kematian empat sukarelawan berwarga negara Korsel di Ukraina. Fakta pun terus dikulik melalui kedutaan besar Korsel di Rusia.

"Kami mengetahui data kementerian pertahanan Rusia," kata seorang pejabat kementerian luar negeri seperti dikutip laman Yonhap News Agency, Ahad (19/6/2022). "Kami telah memerintahkan kedutaan Korea Selatan di Rusia untuk mengidentifikasi fakta," tambahnya.

Baca Juga

Sebelumnya, kementerian pertahanan Rusia mengungkapkan data sukarelawan militer asing dalam perangnya melawan Ukraina. Data tersebut mengeklaim 13 warga Korsel memasuki Ukraina untuk membantu perjuangan Ukraina melawan invasi Rusia.

Data tersebut juga mencatat bahwa, di antara 13 dari mereka, empat tewas selama pertempuran. sementara delapan meninggalkan Ukraina dan satu masih di negara itu.

Selain angka, Rusia tidak mengungkapkan informasi lain, seperti nama mereka. Pada April, kementerian luar negeri mengatakan memperoleh intelijen dari negara-negara terkait bahwa ada kematian di antara warga negaranya yang berpartisipasi sebagai tentara sukarelawan dalam perang Ukraina dan mencoba mengkonfirmasi kebenarannya.

Sejak pertengahan Februari lalu, Korsel melarang warganya bepergian ke negara itu tanpa izin dari pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement