REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kementerian pertahanan Belarus mengatakan pada Senin (20/6/2022) bahwa negara itu melanjutkan kegiatan verifikasi di bawah perjanjian pengendalian senjata internasional setelah jeda dua tahun karena pandemi virus corona.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian itu mengatakan telah mengirim pemberitahuan ke negara-negara anggota Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE) bahwa mereka bermaksud untuk melanjutkan pemeriksaan verifikasi secara timbal balik. Belarus, sekutu dekat Rusia, berhenti mengizinkan inspeksi senjata pada 2020 karena pandemi.
Di tengah ketegangan yang meningkat antara Eropa dan Minsk, khususnya atas peran Belarus dalam invasi Rusia ke Ukraina, anggota OSCE telah meminta Minsk untuk menerima kembali inspektur untuk memeriksa persediaan senjatanya. Belarus mengatakan pekan lalu sejumlah negara lain, termasuk negara tetangga Polandia, sekutu NATO, masih belum melanjutkan inspeksi senjata melalui OSCE.
Kedutaan Belarus di Wina -- yang mewakili Minsk di OSCE -- menuduh Polandia, Lithuania dan Ukraina mempolitisasi masalah ini dan menolak untuk membahas masalah kontrol senjata, kantor berita Belta yang dikelola negara melaporkan.
Pada Senin kementerian pertahanan mengatakan Minsk siap untuk mengizinkan inspektur senjata masuk ke negara itu tetapi hanya secara timbal balik, jika para pejabatnya diizinkan untuk memeriksa persediaan senjata negara lain.