REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terima laporan lebih dari 3.200 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi dan satu kematian. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Kamis (23/6/2022) mengatakan, ada kebutuhan untuk pengawasan intensif di masyarakat yang lebih luas.
Tedros menambahkan bahwa, kasus di negara-negara non-endemik masih didominasi oleh laki-laki yang berhubungan seksual dengan sesama jenis atau homoseksual. “Penularan dari orang ke orang sedang berlangsung dan banyak yang mengabaikan,” kataTedros pada pertemuan Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional.
Pertemuan para ahli diselenggarakan oleh WHO untuk memutuskan apakah wabah cacar monyet akan ditetapkan sebagai darurat kesehatan global. Keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional adalah tingkat kewaspadaan tertinggi WHO.
Sebanyak 48 negara telah melaporkan kasus wabah cacar monyet, yang dimulai pada Mei. Tedros mengatakan, terdapat hampir 1.500 kasus yang diduga cacar monyet tahun ini di Afrika Tengah dan 70 kematian. Tedros meminta negara-negara anggota untuk berbagi informasi tentang virus cacar tersebut, karena akan membantu WHO mencegah penularan.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan memperluas kapasitas pengujian cacar monyet ke lima perusahaan laboratorium komersial. Langkah ini diambil di tengah meningkatnya kasus cacar monyet.
Hingga Selasa (21/6/2022), terdapat 142 kasus cacar monyet yang dilaporkan di 24 negara bagian, termasuk Washington, DC. Kasus pertama cacar monyet di AS dilaporkan pada 17 Mei.
"Semua orang Amerika harus peduli dengan kasus cacar monyet. Saat ini kami memiliki alat untuk memerangi dan mengobati kasus di Amerika. Dengan memperluas jumlah lokasi pengujian di seluruh negeri, kami memungkinkan siapa saja yang perlu diuji untuk melakukannya," ujar Sekretaris Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan (HHS), Xavier Becerra.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengirimkan tes cacar monyet ke lima perusahaan laboratorium komersial yaitu Aegis Science, Labcorp, Mayo Clinic Laboratories, Quest Diagnostics, dan Sonic Healthcare. HHS mengatakan, penyedia layanan kesehatan dapat menggunakan laboratorium komersial ini pada awal Juli.
"Laboratorium komersial akan memperluas kapasitas pengujian secara nasional, dan membuat pengujian lebih nyaman serta dapat diakses oleh pasien dan penyedia layanan kesehatan," kata HHS.