Braun-Pivet adalah mantan Sosialis yang bergabung dengan partai Macron pada 2016 dan relatif menjadi pendatang baru dalam pembuatan UU. Dia dipilih melalui pemungutan suara rahasia atas kandidat dari partai saingan.
Koalisi sayap kiri Nupes adalah kekuatan oposisi terbesar di Majelis Nasional. Nupes berharap untuk menantang rencana Macron untuk memotong pajak dan menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 65 tahun.
Partai sayap kanan kandidat presiden tiga kali Marine Le Pen, National Rally, memenangkan rekor jumlah kursi. Diperkirakan partai ini akan menekan kebijakan anti-imigrasi.
Ketiga partai teratas merencanakan langkah-langkah yang bersaing dalam tujuan membantu rumah tangga kelas pekerja mengatasi inflasi tinggi. Kondisi itu dipicu oleh perang Rusia di Ukraina.
"Rakyat Prancis memaksa kami untuk bekerja sama, berdebat daripada saling bertarung. Mereka telah memilih kami, mereka telah memilih kami dan kami berbagi, apa pun perbedaan kami, tanggung jawab untuk menjawab majelis ini yang merupakan wajah Prancis," kata Braun-Pivet.
Legislator Reli Nasional Sebastien Chenu mengatakan partai sayap kanannya akan mendorong debat tentang "Islamisme" dan imigrasi. “Kami akan menentang reformasi Emmanuel Macron tanpa konsesi, seperti reformasi pensiun pada khususnya,” katanya.
Majelis Nasional akan memilih pemimpin komite dalam beberapa hari mendatang. Baik Nupes atau National Rally dapat memenangkan kendali komisi keuangan yang bertugas mengendalikan anggaran negara.
Perdana Menteri Elisabeth Borne akan memaparkan tujuan keseluruhan pemerintah dalam pidato umum minggu depan. Dia mungkin akan menghadapi mosi tidak percaya segera sesudah pidato tersebut.