REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO – Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe merupakan perdana menteri Jepang terlama dalam sejarah. Dia mengundurkan diri dari jabatannya karena alasan kesehatan.

“Saya telah memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai perdana menteri,” kata Abe pada konferensi pers di Tokyo pada 2020. Kala itu, dia juga meminta maaf kepada masyarakat Jepang karena tidak dapat memenuhi tugasnya selama pandemi Covid-19.

Diketahui, Abe menderita radang usus besar yang tidak dapat disembuhkan. Alasan tersebut juga merupakan faktor pengunduran dirinya yang tiba-tiba sebagai perdana menteri pada tahun 2007. Dia mengakhiri masa jabatan pertamanya setelah lebih dari tahun menjabat.

Hampir delapan tahun, dia mengontrol penyakit kronisnya. “Mulai Juni 2020, saya rutin kontrol ke rumah sakit. Saya menilai sepertinya dengan kondisi saya ini saya tidak bisa melanjutkan pekerjaan sebagai perdana menteri. Saya perlu melawan penyakit ini,” ujarnya.

Baca juga : Ini Jasa Shinzo Abe untuk Muslim Jepang

Di bawah Abe, Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berhaluan kanan telah melihat kesuksesan besar. Keberhasilan itu diuntungan dari pecahnya Partai Demokrat pada 2017. Abe meninggalkan LDP yang mengendalikan kedua majelis parlemen.

Sebelumnya, Abe dikabarkan meninggal dari laporan media nasional Jepang. Abe yang berusia 67 tahun menjadi perdana menteri terlama di Jepang, ditembak saat memberikan pidato kampanye. Tersangka penyerang dilaporkan seorang pria berusia 40-an. Abe langsung pingsan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca juga : Sosok Shinzo Abe, Mantan Perdana Menteri Terlama di Jepang

Ikuti Whatsapp Channel Republika