REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr pada Senin (25/7/2022) berjanji untuk merombak sistem pajak negara dan menjadikan Filipina sebagai tujuan investasi dan pariwisata. Marcos Jr juga menjanjikan perbaikan pertanian besar-besaran untuk meningkatkan produksi dan mengurangi ketergantungan impor.
Berbicara di depan Kongres dalam pidato kenegaraan pertamanya, Marcos Jr mengatakan, sangat penting untuk menerapkan reformasi yang mendatangkan pariwisata dan investasi. Termasuk mempertahankan momentum pertumbuhan yang kuat saat ini.
Pemerintahan Marcos Jr akan menerapkan manajemen kebijakan fiskal yang solid dan menargetkan pertumbuhan produk domestik bruto antara 6,5 persen hingga 7,5 persen tahun ini. Dia juga memperingatkan tantangan ke depan untuk menjaga harga tetap stabil.
Filipina adalah pengimpor beras terbesar dan komoditas lainnya. Marcos Jr mengatakan, sangat penting bagi Filipina untuk meningkatkan hasil pertaniannya dan menjadi lebih tahan terhadap perubahan iklim. Pemerintahan Marcos Jr akan memberlakukan moratorium utang petani yang memungkinkan mereka menyalurkan sumber daya untuk meningkatkan hasil.
"Ini akan meringankan beban para petani dari iuran mereka dan dapat fokus pada peningkatan produktivitas pertanian," kata Marcos Jr.
Marcos Jr juga berjanji untuk meningkatkan pendidikan, perawatan kesehatan, dan kondisi kerja bagi dokter dan perawat. Termasuk meningkatkan infrastruktur di negara yang memiliki lebih dari 7.000 pulau, serta memodernisasi bandara.