Sebelumnya, Uni Eropa hanya menyetujui vaksin Bavarian untuk mengobati cacar. Namun, pekan lalu, European Medicines Agency (EMA) merekomendasikan vaksin tersebut untuk penanganan wabah cacar monyet di Benua Biru.
Amerika Serikat (AS) dan Kanada sudah terlebih dulu memberi persetujuan serupa. WHO telah menetapkan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan global atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) pada Sabtu (23/7/2022) lalu.
WHO sudah mengonfirmasi setidaknya 16 ribu kasus penyakit tersebut di lebih dari 75 negara. "Meskipun saya menyatakan PHEIC, untuk saat ini wabah (cacar monyet) terkonsentrasi di antara pria yang berhubungan seks dengan pria, terutama mereka yang memiliki banyak pasangan seksual," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Kendati dinyatakan sebagai PHEIC, menurut Ghebreyesus, risiko wabah cacar monyet moderat secara global, kecuali di Eropa. Ghebreyesus mengungkapkan, risiko penyebaran atau penularan penyakit tersebut tinggi di Benua Biru.