Senin 08 Aug 2022 14:35 WIB

Ke China, Menlu Korsel Yakinkan Hubungan Kedua Negara

Kunjungan Menlu Korsel dilakukan di tengah ketegangan antara China dan AS.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin berbicara dalam konferensi pers di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 27 Juli 2022.
Foto:

Ketika bertemu Wang di G20, ia mengatakan, Korsel memperkuat aliansi AS dan partisipasi dalam forum ekonomi yang didukung AS untuk Asia. Namun Park mengatakan, ini tidak dimaksudkan untuk mengabaikan atau mengesampingkan hubungan China. Hal ini menurut Beijing dirancang untuk memisahkan negara-negara dari ekonomi negaranya.

Kedua belah pihak juga menghadapi potensi gejolak atas sistem pertahanan rudal THAAD AS yang ditempatkan di Korsel. Kemudian kemungkinan partisipasi Seoul dalam aliansi chip yang dipimpin AS yang melibatkan Taiwan dan Jepang, yang ditentang China juga menjadi salah satu potensi gejolak hubungan Korsel dan China.

Yoon bersumpah untuk membeli dan menggunakan baterai THAAD lain, dan mengabaikan janji pendahulunya pada 2017 ke China tentang apa yang disebut "Three Nos." Otu memuar yakni tidak ada penyebaran THAAD tambahan, tidak ada partisipasi dalam perisai rudal global yang dipimpin AS, dan tidak ada pembuatan aliansi militer trilateral yang melibatkan Jepang.

China berpendapat sistem radar yang kuat dapat mengintip ke wilayah udaranya, dan hubungan mengalami kemunduran setelah China secara tajam memotong perdagangan dan impor budaya. Kementerian luar negeri Beijing telah meminta Seoul untuk menepati janji itu, tetapi Park mengatakan dalam pertanyaan parlemen belum lama ini bahwa bahwa "Three Nos" bukanlah janji atau kesepakatan resmi.

Kantor berita Yonhap melaporkan pada Senin bahwa Korsel telah memutuskan untuk menghadiri pertemuan pendahuluan untuk pakta chip, yang dijuluki "Chip 4," mengutip seorang pejabat senior presiden yang tidak disebutkan namanya. Yoon mengatakan pemerintahnya masih menyelidiki masalah ini berdasarkan kepentingan nasional, dan kementerian luar negeri mengatakan belum ada keputusan yang dibuat.

 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement