REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu mengatakan China menggunakan kunjungan ketua House of Representative Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan sebagai alasan untuk latihan militer dan perang. Pelosi pejabat tertinggi AS yang berkunjung ke Taiwan dalam 25 tahun terakhir.
Beijing geram dengan kunjungan tersebut dan meresponsnya dengan menggelar latihan militer di sekeliling Taiwan. Wu mengatakan China tidak mampu menyiapkan drone, serangan siber dan operasi penyebaran informasi palsu dalam waktu singkat.
Pada Selasa (9/8/2022) ia mengatakan cara terbaik dalam menghadapi rezim yang mencoba mengintimidasi Taiwan adalah dengan menunjukkan pulau yang dikelola demokratis itu tidak terintimidasi. China mengklaim Taiwan bagian dari wilayahnya.
Namun pemimpin Taiwan hanya warga pulau yang dapat memutuskan masa depan mereka. Wu juga mengatakan latihan militer China di sekitar Taiwan merupakan pelanggaran hukum internasional dan menghalangi jalur kapal paling sibuk di dunia.
Sebelumnya dilaporkan militer China melanjutkan latihan di laut dan udara sekitar Taiwan. Pengumuman ini disampaikan satu hari setelah latihan terbesar di sekitar pulau itu dijadwalkan berakhir.
Latihan yang dimulai pekan lalu itu digelar sebagai protes atas kunjungan Pelosi. Komando Teater Timur China mengatakan akan menggelar latihan gabungan yang fokus pada operasi anti-kapal selam dan serangan laut.
Pengumuman ini mengkonfirmasi kekhawatiran pengamat keamanan dan diplomat bahwa Beijing akan melanjutkan tekanannya pada pertahanan Taiwan. Kunjungan Pelosi membuat Cina yang mengklaim Taiwan bagian dari wilayahnya geram.
Beijing merespon kunjungan tersebut dengan meluncurkan rudal balistik di Taiwan untuk pertama kalinya. China juga memutuskan sejumlah saluran dialog dengan Washington.