REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin dikecam setelah video pestanya di sebuah rumah pribadi tersebar ke publik. Surat kabar Jerman, Bild menobatkannya sebagai "politisi paling keren di dunia" pekan lalu.
Pemimpin berusia 36 tahun itu dinilai "modern, kasual dan percaya diri" dalam menghadapi ancaman dari Rusia. Ia juga menonton festival musik dengan teman-temannya.
Tapi kini reputasinya sedang dipertaruhkan setelah rekamannya ia berpesta bocor di internet. The Washington Post melaporkan Rabu (16/8) lalu muncul serangkaian video di Instragram yang menunjukkan Marin sedang berpesta dengan teman-temannya.
Diiringi musik pop Finlandia mereka berdansa sambil melihat ke arah kamera. Marin terlihat memeluk teman-temannya dan bernyanyi bersama.
Video yang tersebar pekan ini menuai kritikan, perilakunya dinilai kekanak-kanak. Sementara yang lain mengatakan Marin harusnya fokus mengatasi krisis lonjakan biaya hidup Finlandia.
Tapi tidak sedikit juga yang membelanya. Para pengamat menilai usia dan gender Marin dan persimpangan diantara kedunya yang membuatnya menjadi target kritikan di dunia yang sebagian besar di pemimpin pria tua.
"Saya memiliki kehidupan keluarga, saya memiliki kehidupan kerja dan saya memiliki waktu kosong untuk dihabiskan dengan teman-teman saya, sama seperti kebanyakan orang di usia saya," kata Marin seperti dilaporkan BBC.
Ia mengatakan video itu untuk konsumsi pribadi dan direkam di ruang pribadi. "Saya marah karena diketahui publik," katanya dikutip Reuters.
Lawan politiknya menggunakan video pekan ini dengan mendesak Marin untuk menjalani tes narkoba sukarela. "Rakyat juga mengharapkan ini dari perdana menteri mereka," kata anggota parlemen dari Partai Moderat Mikko Karna.
Marin melawan balik, di media Ylet ia mengatakan siap untuk menjalani tes narkoba. "Saya tidak memakai obat-obatan, atau apa-pun selain alkohol, saya menari, bernyanyi dan berpesta dan melakukan hal-hal legal," katanya.