REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Eropa bersiap hadapi gangguan pasokan energi karena sistem pipa yang membawa minyak dari Kazakhstan melalui Rusia rusak. Hal ini menambah kekhawatiran tentang anjloknya pasokan gas ke benua itu.
Pada Ahad (22/8/2022) CPC (Caspian Pipeline Consortium) yang mengelola 1 persen minyak dunia dan pemilik saham terbesar perusahaan pipa Rusia, Transneft mengatakan ekspor dari dua sampai tiga titik tambatan di stasiun Laut Hitam dihentikan sementara.
Barat menuduh Rusia sengaja membatasi pasokan energi untuk mendongkrak harga. Sebagai balasan atas sanksi-sanksi Barat yang diterapkan usai invasi Rusia ke Ukraina. Rusia membantahnya tuduhan itu dan menyalahkan sanksi-sanksi Barat itu sendiri dan berbagai masalah teknis.
Pasokan gas alam Rusia ke Eropa turun sekitar 75 persen year on year (yoy). Pekan lalu perusahaan ekspor gas Rusia, Gazprom mengumumkan akan melakukan pemeliharaan tak terjadwal pada pipa gas Nord Stream 1 yang membawa gas ke Jerman.
Pada Senin (23/8/2022) harga gas alam melonjak naik, kekurangan di kilang gas di Norwegia dan Inggris menambah kekhawatiran. Hingga 17.30 waktu setempat gas Inggris naik 125 pence menjadi 490 pence per term sementara kontrak harian naik 123 pence menjadi 484 p/therm.
Operator transmisi gas Ukraina mengatakan mereka dan sistem pipa gas Polandia memiliki kapasitas untuk membawa gas Rusia ke Eropa dan mampu mengganti pasokan gas Nord Stream. Gazprom belum menanggapi permintaan komentar apakah akan menaikan ekspor gas melalui rute lain.
CPC mengatakan mereka menahan muatan dari titik tambat SPM-1 dan SPM-2 karena kerusakan pada "titik kait lengan bawah laut untuk tangki apung." Mereka mengatakan hanya memproses SPM-3 dan permintaan muatan minyak akan dikurangi.
Tengizchevroil yang mewakili Chevron dan Exxon dalam proyek raksasa Tengiz di Kazakhstan mengatakan mereka mengetahui tentang pemeliharaan sementara di CPC. Sementara ekspor dan produksi minyak di Tengiz saat ini tidak terganggu.
Rencana produksi TCO di ladang minyak Tengiz pada Agustus-September lebih rendah karena pemeliharaan yang sudah direncanakan.
"BPK merupakan rute ekspor utama untuk produksi minyak mentah dari Kazakhstan untuk mencapai pasar internasional dan banyak negara bergantung pada sistem transportasi penting ini untuk keamanan energi mereka," kata Chevron dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Reuters.
Total Energies yang beroperasi di Kazakhstan, juga tidak segera menanggapi permintaan komentar, sementara Shell dan Eni yang merupakan pemegang saham di CPC, menolak memberikan komentar.
CPC mengatakan mereka berencana mengganti suku cadang pada dua SPM yang rusak dan sedang mencari organisasi untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Konsorsium tidak memberikan batas waktu.